0
Thursday 4 June 2020 - 22:54
AS dan Gejolak Irak:

MP: Parlemen Irak Akan Menolak Setiap Pembicaraan untuk Memperpanjang Kehadiran Pasukan AS

Story Code : 866592
US soldiers before a handover ceremony of US-led coalition forces to Iraqi security forces.jpg
US soldiers before a handover ceremony of US-led coalition forces to Iraqi security forces.jpg
"Negosiasi antara Washington dan Baghdad, yang akan dimulai pada pertengahan bulan ini, akan gagal untuk menghasilkan hasil yang nyata jika mereka tidak membahas penarikan pasukan AS dari negara ini," Karim al-Muhammadawi, anggota dari Komite keamanan dan pertahanan parlemen Irak, mengatakan kepada kantor berita berbahasa Arab al-Maalomah dalam sebuah wawancara eksklusif.
Dia mencatat, "Parlemen akan menolak negosiasi antara kedua belah pihak jika mereka menghasilkan perpanjangan kehadiran militer AS di Irak."

Muhammadawi menekankan bahwa "pemerintah Irak harus memperhatikan keputusan parlemen sebelumnya tentang penarikan pasukan asing dari negara itu, terutama pasukan Amerika."

"Amerika Serikat berusaha untuk tetap di Irak dan berusaha mencapai tujuan itu dengan memberikan lebih banyak tekanan [pada pemerintah Irak] dan membangkitkan kembali [kelompok teroris Takfiri] Daesh. Pemerintah harus menghentikan upaya tersebut sejak awal,” komentar anggota parlemen Irak itu.

Pada 25 Mei, seorang pejabat tinggi Unit Mobilisasi Populer (PMU) Irak, yang lebih dikenal dengan nama Arab Hashd al-Sha'abi, mengecam keras kehadiran militer AS di negaranya, dengan mengatakan penggelaran seperti itu dimaksudkan untuk menjaga keamanan dan kepentingan rezim Israel.

"Ada keinginan nasional dan berani, yang menolak kehadiran pasukan asing di tanah Irak. Ada pembicaraan mengenai niat AS untuk menarik diri dari Irak, tetapi kami meragukannya,” Qais al-Khazali, pemimpin Asa'ib Ahl al-Haq, yang merupakan bagian dari PMU, seperti dikutip oleh bahasa Arab Irak. - Jaringan televisi Ahad pada saat itu.[IT/r]
 
Comment