0
Sunday 7 June 2020 - 20:49
Krisis HAM di Amerika Serikat:

Protes ‘Black Lives Matter’ AS Go Global

Story Code : 867139
Black Lives Matter protest movement against racial discrimination in the United States.jpg
Black Lives Matter protest movement against racial discrimination in the United States.jpg
Gerakan protes di AS mendapatkan momentum baru setelah kematian Afrika-Amerika George Floyd di tahanan polisi AS di Minneapolis pada 25 Mei. Pria 46 tahun itu meninggal setelah seorang perwira polisi kulit putih menekan lututnya di leher selama hampir sembilan menit sampai dia mati lemas.

Puluhan ribu orang Amerika sejak itu telah mengadakan demonstrasi di seluruh Amerika Serikat untuk memprotes kematiannya serta kebrutalan polisi dan diskriminasi rasial terhadap orang kulit berwarna pada umumnya.

Orang-orang di negara lain juga bangkit untuk mendukung para pemrotes AS.

Kota Hamburg di Jerman pada hari Sabtu (6/6) adalah menjadi tempat unjuk rasa massa untuk mendukung protes anti-rasisme di Amerika Serikat, dengan ribuan turun jalan di pusat kota dan memegang spanduk bertuliskan, “Bersama kita berdiri,” dan “Tidak ada keadilan , tidak ada kedamaian."

Mengenakan pakaian hitam, beberapa ratus orang berkumpul di luar Kedutaan Besar AS di ibukota Jamaika, Kingston, pada hari Sabtu (6/6) untuk menyatakan dukungan mereka kepada para demonstran AS.

Di tempat lain, di Jepang, kasus seorang pria Kurdi yang mengatakan dia dihentikan dan didorong ke tanah oleh polisi Tokyo menjadi seruan untuk para demonstran yang berbaris dalam solidaritas dengan gerakan Black Lives Matter pada hari Sabtu (6/6).

Gubernur sebuah negara bagian Meksiko yang baru-baru ini menjadi tempat bentrokan antara pasukan keamanan dan demonstran atas kematian seorang pria dalam tahanan polisi meminta maaf pada hari Sabtu (6/6) atas pelanggaran yang dilakukan oleh polisi selama protes publik.

Secara terpisah pada hari Sabtu (6/6), seorang kepala adat di Kanada mengatakan pasukan polisi memukulinya pada bulan Maret setelah insiden yang melibatkan plat nomor kadaluwarsa di truknya.

Juga pada hari Minggu, puluhan orang di Hong Kong berkumpul di depan Konsulat AS untuk memprotes kematian Floyd di tangan polisi di Minneapolis.

Para pengunjuk rasa sebagian besar adalah mahasiswa internasional dan anggota Liga Sosial Demokrat Hong Kong, yang merupakan kelompok advokasi politik untuk hak asasi manusia.[IT/r]
 
Comment