0
Sunday 7 June 2020 - 23:54

'Trump Berencana Untuk Mengerahkan 10.000 Pasukan Tugas Aktif Untuk Memadamkan Protes'

Story Code : 867164

Presiden AS Donald Trump dilaporkan mengerahkan 10.000 pasukan tugas aktif untuk memadamkan protes di Washington, DC, terhadap kekerasan polisi dan rasisme sistemik yang dipicu oleh pembunuhan polisi baru-baru ini terhadap pria Afrika-Amerika, George Floyd.

Menurut seorang pejabat senior Pentagon, Jaksa Agung Bill Barr, Sekretaris Pertahanan Mark Esper dan Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley menasihati Presiden Trump agar tidak membahas pengerahan pasukan tugas aktif dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih, Washington Post dan CBS News melaporkan pada hari Sabtu.

“Kita perlu mengendalikan jalanan. Kami membutuhkan 10.000 tentara di sini [di Washington]. Saya menginginkannya sekarang, ”kata Trump pada pertemuan Senin, menurut seorang pejabat Pentagon yang akrab dengan masalah tersebut.

Penasihat Trump dilaporkan menuntut agar presiden menunda pengerahan pasukan aktif, berusaha meyakinkan presiden bahwa Pengawal Nasional yang diaktifkan oleh gubernur negara bagian mampu menjaga ketertiban di Washington dan di tempat lain.

Trump dilaporkan telah berteriak kepada Esper ketika kepala Pentagon menentang penggunaan Insurrection Act, seorang pejabat senior Departemen Pertahanan (DoD) mengatakan kepada CBS News.

Undang-Undang Pemberontakan tahun 1807 memungkinkan presiden untuk mengerahkan pasukan militer Amerika secara nasional untuk penegakan hukum domestik.

Presiden Trump mengatakan dia berencana untuk menerapkan undang-undang untuk mengendalikan protes nasional seputar kematian Floyd, yang meninggal di tahanan polisi Minneapolis pada 25 Mei.

Esper, bagaimanapun, putus dengan Trump pada hari Rabu karena menggunakan kekuatan militer negara itu untuk menghancurkan protes.

Kepala Pentagon mengatakan bahwa dia tidak akan meminta Undang-Undang Pemberontakan, yang akan memungkinkan Trump untuk menggunakan Pengawal Nasional terhadap pengunjuk rasa.

Mantan sekretaris pertahanan Trump sendiri, James Mattis, bahkan telah mengecam penanganannya terhadap protes anti-rasisme nasional, dengan mengatakan bahwa presiden sedang mencoba untuk mengadu domba rakyat Amerika satu sama lain.(IT/TGM)
Comment