0
Monday 15 June 2020 - 23:28

Polisi AS di Pusaran Pembunuhan Warga Kulit Hitam

Story Code : 868801
Polisi AS di Pusaran Pembunuhan Warga Kulit Hitam
Belum reda amukan warga AS tentang rasisme, kini kematian Brooks mendorong putaran baru protes jalanan dan pengunduran diri kepala polisi kota Atlanta.
 
Kematian pria berusia 27 tahun dinyatakan sebagai pembunuhan oleh kantor forensik daerah pada Minggu. Hasil autopsi keluar sehari setelah restoran Wendy tempat Brooks meninggal, dibakar dan ratusan orang turun ke jalan untuk mengecam pembunuhan itu.
 
Insiden mematikan antara Brooks dengan polisi pada Jumat 12 Juni memicu kemarahan, guncangan dan kekecewaan di negara yang belum pulih sepenuhnya oleh kasus pembunuhan George Floyd oleh petugas polisi kulit putih di Minneapolis.
 
Wali Kota Atlanta Keisha Lance Bottoms mengumumkan pada konferensi persSabtu bahwa Kepala Polisi Erika Shields telah memutuskan untuk mundur.
 
"Saya tidak percaya ini adalah penggunaan kekuatan mematikan yang dibenarkan," kata Bottoms, seperti dikutip AFP, Senin, 15 Juni 2020.
 
Petugas yang menembak Brooks yang diidentifikasi sebagai Garrett Rolfe telah dipecat. Sementara Atlanta Journal-Constitution melaporkan, Pengacara Distrik Fulton County Paul Howard mengatakan, kantornya akan memutuskan apakah akan mengajukan tuntutan pidana terhadap Rolfe pada pertengahan minggu.
 
James Clyburn, seorang anggota Kongres Afrika-Amerika dari South Carolina, mengatakan bahwa dia marah dengan pembunuhan itu.
 
“Aku tidak tahu apa yang ada dalam budaya yang akan membuat pelaku melakukan pembunuhan itu. Ini sepertnya menjadi budaya. Itu seperti menjadi sistem," tegas Clyburn kepada CNN.
 
Clyburn adalah salah satu penegak hukum yang mengkritik sistem keadilan di Negeri Paman Sam. Sistem tersebut dikritik karena seperti menekan warga miskin dan minoritas. Sistem itu terbukti seperti tetap diupayakan untuk dipertahankan.
 
Beberapa aktivis mendesak seruan untuk memotong anggaran polisi (defund the police). Namun seruan itu dijadikan oleh Presiden AS Donald Trump untuk melawan saingannya untuk Pilpres AS 2020, Joe Biden dari Partai Demokrat.
 
Biden, mencoba menjauhkan partai dari gerakan defund ini. Dia justru, mengadvokasi peningkatan dana untuk sistem keamanan yang datang dari masyarakat.
 
Ilhan Omar, seorang anggota Kongres AS yang keturunan Somalia-Amerika, menyebut usulan Biden ‘menggelikan’. Sebagai gantinya, Olmar mendukung pelucutan pasukan polisi bermasalah di tempat-tempat seperti Minneapolis, kota kelahirannya, dan membangun kembali mereka dari bawah ke atas.
 
"Tidak ada yang akan menggunduli polisi. Faktanya adalah, polisi memiliki peran untuk dimainkan. Apa yang harus kita lakukan adalah memastikan bahwa peran mereka adalah memenuhi tanggungjawabnya,” ucap Clayburn.

Insiden Jumat dimulai ketika polisi menanggapi laporan Brooks tertidur di mobilnya, menghalangi jalur masuk di restauran Wendy's.
 
Brooks diduga gagal dalam tes kesadaran (tes mabuk) yang dilakukan oleh polisi, dan ketika para petugas mencoba menangkapnya, dia melakukan perlawanan. Video dari insiden yang beredar di media sosial menunjukkan dua petugas polisi kulit putih bergulat berupaya melumpuhkan Brooks ke tanah di tempat parkir.
 
Salah satunya mencoba menggunakan pistol kejut (taser) ke arah Brooks. Sementara tayangan gambar video menunjukkan Brooks sendiri berhasil mengambil pistol kejut itu dan berupaya melarikan diri.
 
Biro Investigasi Georgia, yang menyelidiki pembunuhan yang melibatkan polisi, juga merilis video pengawasan restoran yang menunjukkan Brooks berbalik dan tampaknya menembak pistol kejut itu ke arah para petugas.
 
“Seorang petugas meraih senjata dinasnya, dan ketika Brooks berbalik senjatanya meledak," kata direktur GBI Vic Reynolds kepada wartawan.
 
“Brooks dibawa ke rumah sakit tetapi meninggal setelah operasi,” tambah Reynolds, yang menyebutkan satu petugas terluka.
 
Seorang pengacara yang bertindak untuk keluarga pria yang meninggal itu mengatakan pasukan yang tidak proporsional digunakan dalam konfrontasi.
 
"Di Georgia, senjata kejuat bukanlah senjata yang mematikan - itulah hukumnya," tegas pengacara keluarga Brooks, L. Chris Stewart kepada wartawan.
 
"Dukungan datang, kurasa dua menit. Dia akan dimasukkan ke dalam penjara. Mengapa kamu harus membunuhnya?. (Petugas) memiliki pilihan lain selain menembak seorang pria dari belakang,” ucap Stewart.
 
Brooks memiliki empat anak, Stewart menambahkan, dan baru saja merayakan hari ulang tahun putrinya yang berusia delapan tahun sebelumnya pada Jumat.
 
Kematiannya adalah penembakan ke-48 yang melibatkan seorang petugas yang diminta GBI untuk diselidiki tahun ini. Menurut Atlanta Journal-Constitution, lima belas dari insiden itu berakibat fatal. [IT/Medccom]


 
Comment