0
Monday 15 June 2020 - 23:33

Prancis Kecam Intervensi Turki di Libya

Story Code : 868804
Prancis Kecam Intervensi Turki di Libya
Prancis menuding Turki, rekan sesama anggota NATO, telah melanggar embargo senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diterapkan terhadap Libya.
 
Turki bersama Qatar merupakan dua negara pendukung pemerintahan resmi Libya, yakni Pemerintahan Perjanjian Nasional (GNA). Mereka mendukung GNA dalam melawan Pasukan Nasional Libya (LNA) yang dipimpin Khalifa Haftar.
 
Prancis, meski menolak memihak dalam konflik Libya, sejak lama dicurigai telah mendukung Haftar. Selain Prancis, negara lain yang mendukung Haftar adalah Mesir, Rusia, dan Uni Emirat Arab.

"Kami mengecam sikap yang lebih agresif dari Turki. Mereka mengirim tujuh kapal ke lepas pantai Libya dan juga melanggar embargo senjata (PBB)," ujar seorang pejabat senior istana kepresidenan Prancis, dilansir dari Arab News, Minggu 14 Juni 2020.
 
"Perilaku Turki tidak dapat diterima. Mereka mengeksploitasi NATO. Prancis tidak bisa tinggal diam," sambungnya.
 
Presiden Prancis Emmanuel Macron sudah membahas isu Libya bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan ini.
 
Kecaman Prancis terlontar usai sebuah kapal perang Turki menghalangi misi angkatan laut Uni Eropa yang hendak menegakkan embargo senjata ke Libya pada Rabu kemarin.
 
Pemerintah Turki telah mengirim milisi Suriah, penasihat militer, dan juga pesawat tanpa awak dalam mendukung GNA. Intervensi Turki telah mengubah jalannya konflik, dan membuat LNA mengalami rentetan kekalahan.
 
Ketegangan antara Prancis dan Turki meningkat tahun lalu, terutama saat Macron menyebut minimnya respons NATO terhadap Ankara menunjukkan bahwa aliansi tersebut sudah "mati." [IT/Medccom]


 
Comment