0
Monday 29 June 2020 - 09:53

Biden Serang Trump Terkait Isu Taliban dan Rusia

Story Code : 871430
Biden Serang Trump Terkait Isu Taliban dan Rusia
Dalam laporan di New York Times, Trump disebut mengetahui informasi tersebut.
 
"Presiden Trump, komandan tertinggi pasukan AS, telah mengetahui hal ini selama berbulan-bulan menurut laporan Times, dan dia tidak melakukan apa-apa," ujar Biden dalam sebuah konferensin virtual, dilansir dari laman Sputnik, Minggu 28 Juni 2020.
 
Menurut Biden, sikap diam Trump -- jika laporan Times terbukti benar -- merupakan bentuk pengkhianatan terhadap negara. Biden menegaskan seorang presiden seharusnya melakukan yang terbaik untuk melindungi setiap warga, termasuk prajurit di medan perang.

"Ini merupakan bentuk pengkhianatan terhadap tugas suci dalam melindungi dan mempersenjatai pasukan yang kita kirim ke area berbahaya. Ini merupakan pengkhianatan terhadap setiap keluarga Amerika yang anggota keluarganya bertugas di Afghanistan maupun negara lainnya," ungkap Biden.
 
Dalam laporan Times, unit intelijen Rusia disebut telah menawarkan imbalan kepada militan terkait Taliban tahun lalu. Kabar itu kemudian memicu dilakukannya rangkaian diskusi internal antar-agensi di AS pada akhir Maret.
 
Menurut seorang sumber, salah satu respons AS adalah mengirim komunikasi diplomatik untuk mengekspresikan kecaman terhadap Rusia.
 
New York Times menyebutkan bahwa unit 29155 dari badan intelijen Rusia (GRU) adalah pihak yang bertanggung jawab atas rencana membayarkan imbalan kepada militan terkait Taliban.
 
Rusia dan Taliban sama-sama telah membantah laporan Times. Moskow menyebut tuduhan tersebut "tak berdasar" dan hanya akan membahayakan keselamatan seluruh diplomat Rusia.
 
Sementara Taliban menegaskan pihaknya tidak pernah meminta bantuan pihak lain dalam perang di Afghanistan. Taliban juga mengaku telah berhenti menyerang pasukan AS usai menyepakati perjanjian damai dengan Washington. [IT/Onh/Medcom]


 
Comment