0
Monday 6 July 2020 - 01:34

Iran Buang Dolar AS Ringankan Tekanan Sanksi

Story Code : 872677
Iran Buang Dolar AS Ringankan Tekanan Sanksi

Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif telah menggarisbawahi prestasi Iran dalam membuang dolar AS, mengutip penggunaan sistem barter negara itu untuk meredakan tekanan yang disebabkan oleh sanksi AS yang ilegal.

Berbicara pada sesi parlemen terbuka pada hari Minggu, Zarif mengatakan membuang dolar dalam perdagangan ekonomi dengan negara-negara lain adalah salah satu opsi untuk meringankan tekanan sanksi.

"Salah satu masalah yang mengurangi tekanan sanksi adalah penghapusan dolar dari transaksi, yang telah kami kejar melalui penggunaan sistem barter dan banyak negara telah bergabung," ungkapnya.

AS melepaskan apa yang disebut sebagai kampanye tekanan maksimum terhadap Iran pada 2018, ketika meninggalkan kesepakatan nuklir multilateral 2015, secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Menyusul penarikannya, Washington menargetkan negara Iran dengan sanksi ekonomi "terberat", yang Teheran kecam sebagai terorisme ekonomi.

Dalam pidatonya, Zarif mengatakan bahwa AS melakukan "perang habis-habisan" terhadap Iran karena Republik Islam adalah "kekuatan yang baru muncul".

"Dalam perang habis-habisan ini, AS ingin melakukan beberapa hal, yang paling penting adalah membuat konsep Iran sebagai ancaman keamanan" dan kemudian menggunakan pengaruhnya di Dewan Keamanan PBB atau lembaga keuangan internasional untuk merusak Republik Islam Iran.

Zarif mencatat, AS juga memberikan tekanan pada teman-teman Iran dan menargetkan kepentingan negara di kawasan itu.

Diplomat top Iran selanjutnya mengacu pada empat pertemuan Dewan Keamanan PBB yang diadakan selama beberapa tahun terakhir dengan tujuan menekan Iran.

"Dalam semua sesi, AS diisolasi karena negara-negara anggota DK PBB bersikeras melestarikan JCPOA dan menekankan bahwa AS mengambil pendekatan yang salah."(IT/TGM)
Comment