0
Tuesday 7 July 2020 - 19:50
Iran vs Hegemoni Global:

Zarif: AS Harus Tebus Kerugian yang Diderita Iran

Story Code : 873057
Iranian Foreign Minister Mohammad Javad Zarif.jpg
Iranian Foreign Minister Mohammad Javad Zarif.jpg
Zarif membuat pernyataan dalam pidato virtual pada konferensi tahunan Dialog Mediterania 2020, yang diselenggarakan oleh Italia, pada hari Senin (6/7).

Diplomat Iran itu menekankan bahwa tidak ada bedanya dengan Iran siapa yang menjadi presiden AS berikutnya, karena pemerintah baru harus mengambil langkah-langkah untuk kompensasi kerugian yang diderita Iran sebagai akibat dari tindakan sepihak yang diambil oleh pemerintah AS.

"Tidaklah penting bagi kita siapa yang akan memenangkan pemilihan mendatang di AS, tetapi penting bagi kita untuk melihat Washington memperbaiki pendekatannya terhadap Tehran," katanya.

Menunjuk terorisme ekonomi AS terhadap bangsa Iran, Zarif mengatakan mereka yang mengklaim bahwa mereka belum menjatuhkan sanksi medis pada Republik Islam harus tahu bahwa Tehran tidak mungkin mendapatkan obat-obatan karena pembatasan perbankan yang dikenakan pada negara.

Zarif juga mengatakan penjualan besar-besaran senjata dan peralatan militer AS ke berbagai negara telah menjadi faktor di balik intensifikasi ketidakstabilan di dunia, Press TV melaporkan.

Senjata yang dijual AS ke Arab Saudi setiap tahun adalah tiga kali total anggaran militer dan pertahanan Iran, kata menteri luar negeri Iran.

Dia lebih jauh menekankan pentingnya diplomasi sebagai cara paling efektif untuk menyelesaikan semua masalah internasional, dengan mengatakan bahwa perjanjian nuklir penting, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA), ditandatangani antara Iran dan negara-negara besar dunia pada tahun 2015, adalah sebuah prestasi diplomatik yang hebat, yang berhasil menyusul negosiasi serius dan jangka panjang serta kerja keras.

Zarif menegaskan bahwa Republik Islam telah memenuhi komitmennya di bawah JCPOA secara penuh, mengatakan bahwa Tehran menandatangani JCPOA dengan mata terbuka dan, oleh karena itu, memicu mekanisme penyelesaian sengketa kesepakatan (DRM) pada waktu yang tepat.

Menteri luar negeri Iran berpendapat bahwa lima tahun sejak kesimpulan JCPOA, Iran belum menuai manfaat ekonomi dari kesepakatan tersebut karena tindakan sabotase oleh pihak-pihak tertentu dan kurangnya komitmen Eropa terhadap kewajiban mereka.

Zarif menekankan bahwa Iran siap untuk melanjutkan semua komitmen JCPOA jika mitra Eropa memenuhi kewajiban mereka.[IT/r]
 
Comment