0
Thursday 9 July 2020 - 17:31

Australia Sumbang Dana Rp22 Miliar ke NU dan Muhammadiyah

Story Code : 873418
Australia Sumbang Dana Rp22 Miliar ke NU dan Muhammadiyah
Dana itu akan diserahkan kepada lembaga penanggulangan bencana Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) untuk mendukung organisasi-organisasi menanggapi covid-19. Dana tersebut akan mendukung kegiatan pencegahan berbasis masyarakat, membangun kapasitas lokal dan memastikan ketahanan pangan bagi rumah tangga yang penghidupannya terganggu oleh pandemi.
 
“Karena pandemi ini berlangsung dengan cepat dan dampak jangka panjangnya masih belum diketahui, kami menempatkan fokus yang kuat pada bantuan melalui organisasi lokal untuk mendukung upaya pemerintah dalam fase respons dan pemulihan,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan, dalam keterangan tertulis Kedubes Australia, yang diterima Medcom.id, Rabu 8 Juli 2020.

“Ini akan memastikan upaya kita didukung oleh pengetahuan lokal, mendukung prioritas lokal, dan berkontribusi pada kapasitas dan akuntabilitas lokal,” imbuhnya.
 
Australia telah mengadaptasi program pembangunan (2019-20) yang diestimasikan sebesar 98,5 juta dolar Australia di Indonesia. 44,8 juta dolar Australia diprioritaskan untuk mendukung respons kesehatan, kemanusiaan dan ekonomi Indonesia terhadap covid-19, termasuk 21 juta dolar Australia dalam bentuk inisiatif-inisiatif baru.
 
Melalui program SIAP SIAGA, Kemitraan Indonesia Australia untuk Kesiapsiagaan Bencana, Australia akan memberikan 1 juta dolar Australia kepada Lembaga Nahdlatul Ulama untuk Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI NU) dan AUD 1,2 juta lainnya ke Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC).
 
"Kolaborasi ini bertujuan untuk membantu mendukung pemerintah dalam memperkuat ketahanan masyarakat dan rumah tangga dalam menghadapi covid-19 dan beradaptasi dengan new normal melalui peningkatan upaya pencegahan berbasis masyarakat," kata Ketua LPBI NU, M. Ali Yusuf.
 
“MDMC akan fokus pada kampanye pendidikan dan memastikan keamanan pangan kelompok yang paling rentan: korban PHK, mereka yang tidak menerima bantuan sosial pemerintah, rumah tangga yang dikepalai wanita, lansia, dan penyandang disabilitas.” kata Rahmawati Husein, Wakil Ketua MDMC.
 
Program SIAP SIAGA juga bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan kementerian lain untuk mendukung pekerjaan Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 di Indonesia yang mengoordinasikan respons terhadap krisis ini. SIAP SIAGA adalah kemitraan lima tahun antara Pemerintah Indonesia dan Australia untuk memperkuat manajemen risiko bencana di Indonesia. [IT/Onh/Medcom]


 
Comment