QR CodeQR Code

Demi Capai Tujuan Perang, AS Sering Karang Cerita Fiktif

12 Jul 2020 01:52

Islam Times - "Rallying cry mengatakan bahwa Maine dan Amerika Serikat pergi berperang dan masih menduduki bekas wilayah kolonial Spanyol hingga hari ini, dengan pengecualian Filipina, yang secara bertahap kembali ke kedaulatan Filipina setelah Perang Dunia Kedua," Martin mengatakan kepada Press TV pada hari Sabtu.



Amerika Serikat memiliki "sejarah panjang dengan membuat cerita fiktif dan merengek untuk mencapai tujuan perangnya," menurut seorang analis politik Amerika.

“Ini dimulai pada awal abad terakhir, 1890-1899. Amerika Serikat ingin berperang untuk melindungi harta kerajaan Spanyol yang menurun dengan cepat di Kuba dan di Filipina dan kemudian Guam. Jadi Angkatan Laut Amerika Serikat mengangkut kapal perang yang agak usang ke Pelabuhan Havana dan kapal perang itu meledak. Kita sekarang tahu bahwa itu ada hubungannya dengan boiler yang rusak dan tidak ada hubungannya dengan orang-orang Spanyol, namun Amerika Serikat menyalahkan orang-orang Spanyol karena meledakkan USS Maine, ”kata Rodney Martin, mantan staf kongres yang berbasis di Arizona.

"Rallying cry mengatakan bahwa Maine dan Amerika Serikat pergi berperang dan masih menduduki bekas wilayah kolonial Spanyol hingga hari ini, dengan pengecualian Filipina, yang secara bertahap kembali ke kedaulatan Filipina setelah Perang Dunia Kedua," Martin mengatakan kepada Press TV pada hari Sabtu.

Iran telah menampik tuduhan AS baru-baru ini yang mengatakan bahwa pasukan Amerika dan "mitranya" telah menyita sebuah kapal yang membawa "senjata Iran" ke Yaman sebagai kelanjutan dari kebijakan Washington tentang tuduhan penyamarataan dan pertikaian terhadap Teheran, yang kali ini berupaya untuk memperpanjang embargo senjata PBB terhadap Republik Islam Iran.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Abbas Mousavi membuat pernyataan pada hari Kamis, sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada konferensi pers tentang dugaan penangkapan kapal oleh apa yang disebut pasukan sekutu pada 28 Juni.

"AS berbohong, melempar tuduhan, dan hatemongering adalah di antara unsur-unsur utama kebijakan luar negeri AS, terutama di bawah rezim [Amerika] saat ini," kata Mousavi, menambahkan.

"Dan kita melihat hal yang sama dengan Iran dalam skala besar, terutama di bawah pemerintahan Donald Trump, yang didominasi oleh Kristen Zionis evangelikal dan rezim Zionis di Tel Aviv yang telah lama ingin mengakhiri Revolusi Islam di Iran, "kata analis.(IT/TGM)


Story Code: 873890

News Link :
https://www.islamtimes.org/id/news/873890/demi-capai-tujuan-perang-as-sering-karang-cerita-fiktif

Islam Times
  https://www.islamtimes.org