0
Tuesday 14 July 2020 - 14:20

Jumlah Kasus Covid-19 Naik Satu Juta Dalam Lima Hari

Story Code : 874322
Jumlah Kasus Covid-19 Naik Satu Juta Dalam Lima Hari
Pandemi ini telah menewaskan lebih dari setengah juta orang dalam enam setengah bulan. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, tidak akan ada kembali ke ‘kenormalan lama’ untuk masa yang akan datang, terutama jika tindakan pencegahan diabaikan.
 
"Biarkan saya berterus terang, terlalu banyak negara menuju ke arah yang salah. Virus tetap menjadi musuh publik nomor satu," kata Dr Tedros dalam sebuah pengarahan virtual dari kantor pusat WHO di Jenewa, seperti dikutip AFP, Selasa 14 Juli 2020.

"Jika dasar-dasar tidak diikuti, satu-satunya cara pandemi ini akan berlangsung, itu akan menjadi lebih buruk dan semakin buruk. Tapi itu tidak harus seperti ini,” ujarnya.
 
Penghitungan global yang didasarkan pada laporan pemerintah, menunjukkan penyakit ini mengalami percepatan tercepat di Amerika Latin. Untuk Benua Amerika mencatat lebih dari setengah infeksi dan setengah kematian dunia akibat covid-19.
 
Beberapa bagian dunia, terutama Amerika Serikat mencatat lebih dari 3,3 juta kasus yang dikonfirmasi. Angka penularan di AS masih mengalami peningkatan besar dalam gelombang pertama infeksi covid-19, sementara yang lain ‘meratakan kurva’ dan mempermudah penguncian atau lockdown.
 
Beberapa tempat, seperti kota Melbourne di Australia dan Leicester di Inggris, menerapkan penutupan kedua. Hong Kong yang dikuasai Tiongkok, meskipun dengan 1.522 kasus rendah, akan memperketat lagi langkah-langkah jaga jarak sosial di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang gelombang ketiga.
 
Amerika Serikat melaporkan rekor global harian 69.070 infeksi baru pada 10 Juli. Di Brasil, 1,86 juta orang dinyatakan positif, termasuk Presiden Jair Bolsonaro, dan lebih dari 72.000 orang telah meninggal.
Politik covid-19

Negara bagian Florida di AS melaporkan peningkatan rekor lebih dari 15.000 kasus baru dalam 24 jam pada Minggu. Angka tersebut lebih dari total Korea Selatan sejak penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada akhir tahun lalu. Bahkan pada Senin menambah 12.624 kasus baru.
 
Infeksi virus korona pun meningkat di sekitar 40 negara bagian AS. Namun Presiden AS Donald Trump dan pejabat Gedung Putih telah berulang kali mengatakan penyakit ini terkendali dan sekolah harus dibuka kembali pada musim gugur.
 
"Presiden dan pemerintahannya mengacaukan kesehatan anak-anak kita," kata Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada program ‘State of the Union’ CNN.
 
"Kita semua ingin anak-anak kita kembali ke sekolah, orangtua dan anak-anak. Tapi mereka harus kembali dengan selamat,” tegas Pelosi.
 
Kepala Kedaruratan WHO Mike Ryan mendesak negara-negara untuk tidak mengubah sekolah menjadi ‘sepak bola politik lain’. Termasuk dengan mengatakan aktivitas dapat dengan aman dibuka kembali begitu virus telah ditekan.
 
Pemimpin wilayah Spanyol Catalonia mendesak penduduk di daerah seluas 160.000 orang di mana kasus-kasus telah melonjak untuk tinggal di rumah, meskipun putusan seorang hakim membatalkan perintah wajib lockdown.
 
Spanyol, yang telah menjadi salah satu negara Eropa yang paling terpukul oleh virus korona, mencabut pengurungan nasional bulan lalu, ketika pandemi itu tampaknya telah terkendali.
 
Setelah kasus pertama dilaporkan di Tiongkok sekitar tahun baru, butuh tiga bulan untuk mencapai satu juta kasus. Tetapi hanya butuh lima hari untuk naik menjadi 13 juta kasus dari 12 juta.
 
India, negara dengan jumlah infeksi tertinggi ketiga, telah bersaing dengan rata-rata 23.000 infeksi baru setiap hari sejak awal Juli.
 
Di negara-negara dengan kapasitas pengujian terbatas, jumlah kasus mencerminkan proporsi yang lebih kecil dari total infeksi. Para ahli mengatakan data resmi mungkin kurang mewakili infeksi dan kematian. [IT/Onh/Medcom]


 
Comment