Islam Times - Borrell Mendesak Eropa untuk Melakukan Lebih Banyak untuk Memuaskan Iran dengan JCPOA

Borrell Mendesak Eropa untuk Melakukan Lebih Banyak untuk Memuaskan Iran dengan JCPOA

IslamTimes - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell pada hari Rabu meminta Eropa untuk berbuat lebih banyak untuk memenangkan kepuasan Republik Islam Iran dalam Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Kesepakatan nuklir Iran, JCPOA, berada di bawah tekanan, katanya, seraya menambahkan bahwa ini adalah kebutuhan mendesak untuk melestarikan Rencana Komprehensif Aksi Bersama.

“Hari ini, JCPOA berada di bawah tekanan besar di berbagai bidang. Saya yakin bahwa tindakan untuk melestarikannya tidak hanya perlu tetapi mendesak. Butuh lebih dari 12 tahun bagi komunitas internasional dan Iran untuk menjembatani perbedaan mereka dan membuat kesepakatan. Jika JCPOA hilang, tidak ada alternatif lain yang komprehensif atau efektif akan menunggu di tikungan," kata Borrell dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada kesempatan peringatan 5 tahun penandatanganan JCPOA.

Borrell mengatakan bahwa UE akan melakukan segala kemungkinan bersama dengan pihak lain untuk melestarikan kesepakatan nuklir Iran - JCPOA.

Dia menunjuk pada sejarah panjang pembicaraan nuklir Iran, yang menyeret selama lebih dari satu dekade, dan menegaskan kembali, "kesepakatan akhir tidak dapat dicapai tanpa mengandalkan solusi diplomatik."

JCPOA terdiri dari 100 halaman dan beberapa aneksasi, berdasarkan mana, Iran menerima pembatasan pada program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi dan keuangan, tambahnya.

Kemudian, dia menyatakan, "JCPOA adalah contoh yang jelas tentang bagaimana diplomasi dan multilateralisme Eropa bisa efektif dalam kerangka sistem hukum internasional."

Tidak hanya JCPOA yang merupakan kemenangan simbolis, tetapi juga merupakan kesepakatan yang efektivitasnya telah terbukti. Pencapaian ini adalah hasil dari akses yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diberikan JCPOA kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk menegaskan kembali kepatuhan Tehran terhadap perjanjian nuklir dalam 15 laporan berturut-turut, Borrell menekankan.[IT/r]