Islam Times - Qatar Airways Akan Menuntut Kuartet yang Dipimpin Saudi atas Blokade 'Ilegal'

IslamTimes - Qatar Airways mengatakan akan mencari kompensasi atas kerugian yang disebabkan oleh "blokade wilayah udara ilegal," yang diberlakukan oleh Arab Saudi dan beberapa sekutu regionalnya di Doha tiga tahun lalu.

"Qatar Airways akan melanjutkan kasusnya untuk mendapatkan kompensasi yang layak atas kerugian keuangan yang diderita Qatar Airways sebagai akibat dari blokade wilayah udara ilegal," kata maskapai yang berbasis di Doha itu dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (15/7).

Pernyataan itu dikeluarkan sehari setelah Mahkamah Internasional (ICJ), badan peradilan tertinggi PBB, memutuskan bahwa Qatar dapat menentang pembatasan wilayah udara yang diberlakukan oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Mesir pada 2017.

"Tindakan sewenang-wenang dan kasar yang telah diambil empat negara ini terhadap kami telah menghancurkan program selama puluhan tahun yang telah direncanakan dengan hati-hati untuk investasi dan pertumbuhan di negara-negara itu. Mereka secara sewenang-wenang mencegah kami melayani ratusan ribu penumpang, dan mengangkut puluhan ribu penumpang dan ton kargo ke dan dari masing-masing negara ini setiap tahun," kata pernyataan itu.

Pada hari Selasa, ICJ mendukung Qatar dalam perselisihan pahit atas blokade udara, menolak banding oleh empat negara terhadap keputusan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) yang mendukung Doha atas wilayah udara yang berdaulat.

Pengadilan yang bermarkas di Den Haag itu mengatakan bahwa mereka telah memutuskan bahwa badan penerbangan PBB "memiliki yurisdiksi" dalam kasus tersebut oleh 15 hakim.

ICAO pada tahun 2018 memutuskan bahwa dia memiliki yurisdiksi untuk menangani perselisihan yang dibawa oleh Qatar, yang menuduh tetangganya melanggar konvensi yang mengatur jalan bebas hambatan pesawat penumpang melalui wilayah udara asing.

Namun, kuartet itu tidak setuju, mengatakan ICAO bukanlah badan yang tepat untuk menilai dalam perselisihan dan keputusannya untuk melakukan itu "secara nyata cacat dan melanggar prinsip-prinsip dasar proses hukum dan hak untuk didengar".

Kelompok yang dipimpin Riyadh telah meminta ICJ untuk menyatakan putusan badan penerbangan "batal demi hukum dan tanpa efek."

Doha menyambut putusan hari Selasa, dengan mengatakan itu akan menyebabkan negara-negara pemblokiran "menghadapi keadilan" karena melanggar aturan penerbangan internasional.[IT/r]