0
Sunday 2 August 2020 - 10:17

Rand Corporation: AS Harus Bersiap Hadapi China yang Semakin Kuat

Story Code : 877838
Rand Corporation (wikipedia).
Rand Corporation (wikipedia).
Dilansir South China Morning Post pada hari Jumat, Rand Corporation (didanai oleh pemerintah AS), yang menyusun laporan "Strategi Besar Tiongkok: Trends, Lintasan and Persaingan Jangka Panjang" meneliti seberapa sukses Partai Komunis Tiongkok akan mencapai tujuan negara pada tahun 2050.

Rand mempertimbangkan empat kemungkinan masa depan yang mungkin dicapai China: triumphant (kemenangan; mencapai semua tujuan), ascendant (kekuatan meningkat; mencapai sebagian tujuan), stagnant (gagal meraih ambisi) dan impolading (meledak; rezim berada di bawah ancaman).

Laporan yang disusun untuk militer AS dan dipublikasikan minggi lalu itu menyimpulkan bahwa bahwa ascendant dan stagnant adalah dua hasil yang paling mungkin terjadi.  

Meski tidak mengatakan bahwa para pemimpin China akan sepenuhnya menang dan meraih segala tujuan, tapi laporan  meminta AS untuk bersiap menghadapinya jika China benar-benar berhasil.

"Mempersiapkan kemenangan atau kenaikan China tampaknya paling bijaksana bagi AS karena skenario ini selaras dengan tren pembangunan nasional RRC saat ini serta mewakili skenario masa depan paling menantang bagi militer AS," papar laporan.

Hubungan diplomatik AS-China berada di titik nadir dalam beberapa dekade ini. Keduanya bentrok dalam sejumlah masalah, mulai perdagangan, tekhnologi sampai hak asasi manusia.

Laporan juga menafikan kemungkinan kedua negara menikmati "kemitraan dekat" di masa depan. Kala China sedang naik daun, hubungan ekonomi, diplomatik dan militer antara kedua negara akan sulit diprediksi dalam jangka menengah dan panjang.

Karena itu, laporan merekomendasikan peningkatan dana militer di kawasan Indo-Pasifik dan peningkatan kapabilitas pasukan gabungan tempur. Karena China mungkin dapat memperebutkan semua wilayah konflik pada pertengahan 2030-an, Angkatan Darat AS (sebagai bagian dari pasukan gabungan) harus mampu menanggapi krisis dengan segera di berbagai titik pertikaian. Dan ini berarti, AS harus mengoptimalkan unit-unit kunci dan kemampuan mengangkut tentara dengan cepat ke titik tujuan sebelum pertempuran pecah.

Sebagian besar fokus Angkatan Darat AS akan tertuju pada kebutuhan untuk keunggulan kompetitif berbasis darat di Eropa, tapi keunggulan jangka panjang dari tantangan China akan membutuhkan peningkatan investasi dalam berbagai kemampuan untuk Indo-Pasifik juga.

Meski menghadapi penurunan ekonomi yang lebih parah dari yang diharapkan, laporan mengatakan Beijing akan terus memprioritaskan pengembangan militer selama 10-15 tahun ke depan demi mencapai keunggulan militer dari tekhnologi utama seperti komputasi dan komunikasi kuantum, kecerdasan artifisial dan biotekhnologi. Keberhasilan dalam bidang ini akan menentukan sifat hubungan AS-China dan persaingan militer global dalam 30 tahun ke depan.[IT/AR]




 
Comment