Presiden Aoun: Serangan Israel di Libanon Selatan Baru-baru Iini Melanggar Resolusi PBB

“Kami berkomitmen untuk membela diri, tanah, air, dan wewenang kami. Kami tidak akan berkompromi tentang masalah ini," kata presiden Libanon dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Sabtu (1/8).

Pernyataannya itu disampaikan lima hari setelah pasukan Zionis Israel menembakkan puluhan peluru ke kota Kafr Shuba, Libanon dan sekitar Peternakan Shebaa, yang telah diduduki Tel Aviv sejak Perang Enam Hari 1967.

Aoun juga mengatakan bahwa serangan Zionis Israel di bagian selatan negara Arab sekali lagi mencemooh Resolusi 1701 DK PBB, yang menyerukan penghentian penuh permusuhan dan penarikan penuh rezim Zionis Israel dari Libanon selatan.

Libanon tetap bersedia untuk mematuhi resolusi dan menyelesaikan semua perselisihan di bawah pengawasan PBB, kata presiden.

Pada tanggal 27 Juli, hari Zionis Israel membom kota selatan Lebanon, Beirut mengatakan akan mengajukan keluhan resmi kepada DK PBB.

Rezim Zionis Israel mengklaim bahwa mereka meluncurkan serangan itu setelah upaya gerakan perlawanan Hizbullah Libanon untuk 'menyusup' ke wilayah-wilayah pendudukan di wilayah Jabal Ros, dengan membual bahwa pihaknya telah berhasil menggagalkan upaya Hizbullah.

Namun, gerakan perlawanan Libanon, yang telah banyak membantu pasukan Lebanon dalam membela negara melawan agresi Zionis Israel, menolak semua klaim Zionis Israel.

"Segala sesuatu yang media musuh katakan tentang menggagalkan infiltrasi dari tanah Lebanon ke wilayah-wilayah pendudukan tidak benar," katanya.[IT/r]