0
Monday 3 August 2020 - 17:25

Menkes Yaman: Blokade Tingkatkan Resiko Kematian Ribuan Pasien

Story Code : 878079
Salah satu penderita kanker di Taiz, Yaman (PressTV).
Salah satu penderita kanker di Taiz, Yaman (PressTV).
Berbicara dalam konferensi pers di Sana'a pada hari Kamis, Taha al-Mutawakel mengatakan blokade ketat yang diberlakukan pada Yaman telah mencegah perbaikan peralatan medis. Blokade juga membuat sekitar 93% awak medis bekerja jauh melampaui rata-rata masa hidup mereka. Sementara semua perangkat diagnostik resonansi magnetik telah berhenti bekerja.

Al-Mutawakkel menambahkan koalisi pimpinan Saudi tidak mengizinkan masuknya obat-obatan, terutama yang didinginkan. Hal ini sangat memperburuk kondisi kesehatan pasien Yaman yang bergulat dengan kanker dan tumor ganas pada khususnya.

Dia juga mencatat banyak organisasi kemanusiaan internasional secara resmi mengumumkan keputusan mereka untuk menarik diri dari Yaman sehubungan penutupan Bandara Internasional Sana'a dan penangguhan pengiriman bahan bakar.

Menteri Kesehatan melanjutkan, kepergian organisasi-organisasi tersebut akan meruntuhkan sistem kesehatan Yaman. Penutupan sekitar 162 pusat oleh lembaga-lembaga internasional di tengah pandemi coronavirus sama saja dengan "pembunuhan disengaja warga Yaman."

Dia kemudian meminta komunitas internasional dan koalisi agresi pimpinan Saudi untuk bertanggung jawab penuh atas segala konsekuensi mengerikan dari penarikan organisasi-organisasi kemanusiaan internasional.

Mutawakel juga mengimbau untuk segera mengakhiri blokade yang dipimpin Saudi, membangun jembatan udara medis yang berkelanjutan dan bebas masuknya minyak turunan ke Yaman.

Dia mengatakan rumah sakit umum dan swasta Yaman akan menghentikan operasinya karena kurangnya minyak turunan, menekankan bahwa generator oksigen medis sekarang bekerja hanya 50% dari kapasitas nominal mereka.

Sejak Maret 2015, Arab Saudi memantik agresi militer berdarah terhadap Yaman dengan bantuan dari sekutu regionalnya, dan menggunakan senjata yang dipasok oleh pendukung Baratnya. Tujuan perang adalah untuk membawa mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi kembali berkuasa dan mengalahkan gerakan Houthi Ansarullah.

Lebih dari 100.000 orang kehilangan nyawa sebagai akibat dari agresi militer dalam lima tahun terakhir. Perang juga telah menghancurkan, merusak, dan menutup infrastruktur Yaman, termasuk sejumlah besar rumah sakit dan klinik.[IT/PrT/AR]
Comment