Iran, Lebanon Membahas Perkembangan Terbaru Tentang Ledakan Beirut

Pembantu Pembicara Khusus Parlemen Iran untuk Urusan Internasional Hossein Amir-Abdollahian bertemu dan mengadakan pembicaraan dengan Duta Besar Libanon untuk Teheran Hassan Abbas tentang perkembangan terbaru di Lebanon setelah ledakan baru-baru ini.

Dalam pertemuan yang bertempat di kediaman Duta Besar Lebanon untuk Iran tersebut, kedua belah pihak membahas konsekuensi ledakan Beirut di berbagai tingkatan.

Sebelumnya, Amir-Abdollahian menyebut Amerika Serikat sebagai penerima manfaat pertama insiden Beirut, menambahkan bahwa rezim Zionis adalah penerima manfaat kedua yang menyalahgunakan kerusakan apa pun di Lebanon, dan mungkin berada di balik layar insiden ini.

Ledakan pada hari Selasa mengirimkan gelombang kejut ke seluruh kota, menyebabkan kerusakan luas hingga pinggiran Beirut. Sedikitnya 150 orang tewas dan 5.000 lainnya luka-luka dalam ledakan besar tersebut.

Para pejabat mengatakan mereka memperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat saat petugas darurat menggali puing-puing untuk mencari korban selamat.

Gubernur kota Beirut Marwan Abboud mengatakan hingga 300.000 orang telah kehilangan rumah mereka dan pihak berwenang sedang bekerja untuk menyediakan makanan, air dan tempat tinggal bagi mereka.

Penyebab ledakan itu belum jelas. Para pejabat menghubungkan ledakan itu dengan sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang disita yang disimpan di gudang di pelabuhan selama enam tahun.(IT/TGM)