0
Monday 10 August 2020 - 17:14
Gejolak Belarusia:

Markas Besar Kandidat Oposisi Belarusia Menuntut Transfer Kekuasaan Secara Damai

Story Code : 879400
Protests erupting across the Belarus country.jpg
Protests erupting across the Belarus country.jpg
Kantor kandidat oposisi Belarusia Svetlana Tikhanovskaya menuntut transisi kekuasaan "damai" dari Alexander Lukashenko di tengah protes yang sedang berlangsung di negara itu, setelah pemilihan presiden pada hari Minggu.

"Kami mendukung perubahan damai. Pihak berwenang sekarang harus memikirkan tentang bagaimana mentransfer kekuasaan ini dengan cara damai. Saat ini, satu-satunya cara mereka adalah kekerasan terhadap warga sipil. Kami akan melakukan segalanya agar ini tidak terjadi lagi," kata Tikhanovskaya selama konferensi pers hari Senin (10/8).

Svetlana Tikhanovskaya melihat dirinya sebagai pemenang pemilihan presiden, kata kantor itu, menunjukkan bahwa protes tambahan di negara itu masih mungkin dilakukan. Menurut hasil sementara dari Komisi Pemilihan Umum Pusat Belarusia, Tikhanovskaya telah memperoleh 9,9 persen suara.

"Total 4.652.000 orang, atau 80,23 persen, memilih Alexander Lukashenko," kata ketua komisi, Lidia Yermoshina, pada hari Senin dalam sebuah penjelasan.

Hasil awal kemungkinan tidak akan berubah, kata Komisi Pemilihan Umum. Kantor Tikhanovskaya, bagaimanapun, percaya bahwa kandidat oposisi menerima sekitar 70-80% suara, mengutip laporan independen dari TPS di seluruh republik.

Perwakilan tim Tikhanovskaya Maria Kolesnikova mengatakan dalam konferensi pers hari Senin bahwa pemerintah Belarusia "harus menerima kekalahan", karena "keinginan rakyat Belarusia tidak dapat dipalsukan".

Tikhanovskaya sendiri juga menambahkan bahwa dia tidak berencana meninggalkan negara itu, dia juga tidak melihat alasan penangkapannya.

Protes Mengambil Alih Belarus

Menyusul laporan pertama dari jajak pendapat resmi yang menunjukkan bahwa Presiden Lukashenko dengan percaya diri memenangkan masa jabatan keenam, protes massal meletus di ibu kota Balarus, Minsk, semalam. Kota-kota besar lainnya juga mengalami kerusuhan, dengan demonstran menuduh pemerintah melakukan kecurangan.

Sejumlah video dari Belarusia menunjukkan bagaimana polisi anti huru hara dikerahkan dengan granat kejut dan peluru karet untuk membersihkan jalan dari para pengunjuk rasa, saat mereka mulai mendirikan barikade di jalan.[IT/r]
 
Comment