Israel Secara Rutin Menghancurkan Bangunan Palestina Di Wilayah Pendudukan

Hampir setiap hari, rumah dan bangunan warga Palestina dihancurkan oleh otoritas Israel dengan dalih yang tidak dapat dibenarkan. Di Yerusalem timur al-Quds, sembilan rumah dihancurkan dalam dua puluh empat jam terakhir, baik secara langsung oleh otoritas Israel atau dihancurkan sendiri oleh pemiliknya untuk menghindari denda yang besar, menyusul dikeluarkannya perintah pembongkaran karena kurangnya izin bangunan yang dikeluarkan Israel .

Di Tepi Barat yang diduduki yang seharusnya berada di bawah kendali Otoritas Palestina, pemandangannya terlihat sama, lusinan rumah dan bangunan telah dihancurkan di daerah-daerah, di mana Israel bersikeras bahwa setiap pembangunan tempat tinggal baru harus disetujui terlebih dahulu, jika tidak maka akan dihancurkan .

Sebuah area, yang disebut area C, mencakup sekitar 62 persen wilayah Tepi Barat dan tetap di bawah kendali penuh sipil dan militer Israel. Israel semakin banyak mengambil tanah di sana untuk pembangunan permukiman Yahudi.

Para ahli mengatakan pada bulan April, Israel berjanji untuk tidak menghancurkan rumah selama krisis kesehatan sedang berlangsung dan pedoman isolasi ada, karena penyebaran pandemi virus corona yang mematikan. Namun, pembongkaran ini membuktikan bahwa janji Israel adalah langkah hubungan masyarakat yang ditujukan semata-mata untuk menangkis kritik internasional.

Tidak hanya orang Palestina tetapi juga komunitas Internasional, semua menganggap penghancuran bangunan Palestina oleh Israel di wilayah pendudukan sebagai ilegal. Palestina mengatakan pembongkaran ini memfasilitasi perampasan Tel Aviv atas tanah dan memungkinkan Israel untuk menguasai Tepi Barat dan Yerusalem al-Quds.(IT/TGM)