0
Friday 14 August 2020 - 02:09

Kekuatan Pertahanan Iran Bukanlah Ancaman Bagi Negara-Negara Pesisir Teluk Persia

Story Code : 880123
Kekuatan Pertahanan Iran Bukanlah Ancaman Bagi Negara-Negara Pesisir Teluk Persia

Berbicara kepada beberapa negara pesisir Teluk Persia, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa pertahanan dan kekuatan senjata Iran hanya untuk kepentingan seluruh kawasan dan bukan merupakan ancaman bagi negara-negara kawasan.

"Kami menjalankan negara di bawah sanksi terberat dalam sejarah. Situasinya tidak normal, tetapi situasinya tidak seperti yang diharapkan musuh. Mereka mengira kami tidak akan memiliki ketahanan dalam beberapa bulan," kata Presiden, Rabu di sidang kabinet.

"Pemerintah dan negara telah berdiri bersama selama dua setengah tahun dan melawan embargo teroris dan tekanan ekonomi," tambahnya.

"Amerika, Zionis, dan kaum reaksioner di kawasan berpikir bahwa mereka akan menyebabkan krisis ekonomi bagi negara kita dengan sanksi tersebut, dan krisis ekonomi ini akan berubah menjadi krisis sosial dan keamanan di negara tersebut tetapi mereka gagal di ketiga tahap tersebut, "Rouhani mencatat.

"Negara tetangga kita seharusnya tidak membiarkan Amerika Serikat menyalahgunakan mereka dan meminta mereka mengeluarkan pernyataan," kata Presiden Iran mengacu pada surat yang dikirim oleh Dewan Kerjasama Teluk Persia (PGCC) kepada Dewan Keamanan PBB.

"Surat itu bukan hasil pertemuan resmi Dewan Kerjasama Teluk Persia (PGCC), dan hanya sekretaris yang menulis surat kepada Dewan Keamanan PBB yang meminta perpanjangan embargo senjata terhadap Iran," tambahnya.

"Saya ingin menasihati beberapa negara pesisir Teluk Persia bahwa pertahanan dan kekuatan senjata Iran adalah untuk kepentingan seluruh kawasan. Kami menggunakan senjata dan fasilitas kami untuk mempertahankan negara kami dan menghadapi musuh dan agresi kekuatan asing," kata Rouhani.

"Kekuatan pertahanan Iran bukanlah ancaman bagi negara Anda. Mereka yang menjarah properti Anda dan menjual senjata untuk membom tetangga Anda dan menghancurkan warga Yaman bertindak melawan Anda. Kami ada di pihak Anda," tegasnya.

Merujuk pada invasi mantan diktator Irak Saddam ke Kuwait, Rouhani mengatakan, "Pada hari Saddam menginvasi Kuwait, Iran adalah negara pertama di kawasan itu yang mengeluarkan pernyataan resmi untuk mengutuk tindakannya."

"Kami membantu Kuwait dan rakyatnya dalam praktik, dan kami tidak membantu Saddam dalam hal ini," tambahnya, seraya mengatakan, "Dalam praktiknya, kami telah menunjukkan bahwa kami mendukung negara-negara tetangga dan mengupayakan stabilitas di kawasan itu."

"Jika kami memberi Saddam lampu hijau, dia bisa menduduki Arab Saudi, Qatar dan UEA sehari setelah dia menduduki Kuwait," Presiden Iran menyoroti.

Dia melanjutkan dengan berkata, "Jika Iran tidak mendukung stabilitas di kawasan, Saddam akan menelan semua negara Anda."

“Karena kami dulu adalah saudara dan pendukungmu, hari ini kami adalah pendukungmu juga,” tegasnya.

Presiden menambahkan, "Kebijakan AS tidak berhasil melawan Iran, dan Iran akan berhasil dalam programnya sesuai dengan hukum, peraturan dan kepentingan nasional dan regional."

Merujuk pada ledakan Beirut dan penderitaan rakyat Lebanon, dia berkata, "Sekarang bukan waktunya untuk menyalahgunakan insiden itu. Hari ini kita semua harus membantu rakyat Lebanon."

"Iran mengirimkan dua pesawat yang membawa bantuan kemanusiaan ke Lebanon pada hari pertama. Dalam beberapa hari terakhir, Iran juga mengirimkan dua pesawat lainnya ke Beirut. Kami mengirimkan obat-obatan, peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan masyarakat Lebanon," tambahnya.(IT/TGM)
 
Comment