Taliban Mengumumkan 21 Nama Untuk Tim Negosiasi Intra-Afghanistannya

Taliban telah mengumumkan nama 21 anggotanya yang akan mewakili kelompok itu dalam pembicaraan intra-Afghanistan mendatang di ibu kota Qatar, Doha.

Terlepas dari pengumuman itu, perubahan menit terakhir dalam tim negosiasi telah memicu kekhawatiran di Afghanistan.

Beberapa khawatir bahwa masalah utama masyarakat sipil Afghanistan, termasuk hak-hak perempuan, akan ditolak oleh kelompok militan tersebut.

Masalah lain yang dipertaruhkan adalah kebebasan pers dan konstitusi.

Aktivis media, kelompok advokasi, dan organisasi hukum ingin tim perunding pemerintah berdiri tegak pada masalah kritis mengingat pengorbanan yang telah dilakukan bangsa selama dua dekade terakhir.

Pemerintah memperkenalkan delegasinya lebih awal.

Pembicaraan itu akan dimulai awal bulan ini tetapi penolakan Kabul untuk membebaskan sejumlah narapidana Taliban dan meningkatnya kekerasan oleh Taliban menghambat proses tersebut.

Pembicaraan itu merupakan bagian dari kesepakatan damai yang ditandatangani Amerika Serikat dengan Taliban pada Februari di Doha. Perjanjian tersebut mengharuskan penarikan semua pasukan militer asing dari Afghanistan pada Juli 2021 dengan imbalan jaminan kontraterorisme.

Penundaan atas pertukaran tahanan - 5.000 ditahan oleh pemerintah dan 1.000 oleh Taliban - telah menjadi hambatan penting untuk pembicaraan.

Statistik resmi menunjukkan lebih dari 150.000 warga sipil Afghanistan dan pasukan militer asing telah tewas sejak 2001.

Kedua sisi negosiasi - negarawan dan militan - sekarang didesak oleh negara untuk memanfaatkan kesempatan dan bekerja untuk gencatan senjata yang mendesak untuk mengakhiri kesengsaraan selama beberapa dekade.(IT/TGM)