0
Saturday 12 September 2020 - 10:47
Palestina dan Kesepakatan AS, Israel dan UEA:

Kelompok Palestina Mengecam Kesepakatan Damai Bahrain-Israel

Story Code : 885737
Israeli security forces fire tear gas as Palestinians protest a peace deal with Bahrain in Kafr Qaddum, West Bank.JPG
Israeli security forces fire tear gas as Palestinians protest a peace deal with Bahrain in Kafr Qaddum, West Bank.JPG
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada hari Jumat (11/9) bahwa Bahrain akan bergabung dengan Emirates dalam menandatangani deklarasi perdamaian dengan Zionis Israel minggu depan. UEA telah setuju untuk mengakui Zionis Israel bulan lalu, negara Arab pertama yang melakukannya dalam 26 tahun.

Perjanjian tersebut adalah "pukulan berbahaya lain bagi perjuangan Palestina," kata Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang juga dikenal sebagai Fatah.

Langkah Bahrain "sangat berbahaya" dan "menorpedo inisiatif perdamaian Arab, keputusan KTT Arab dan Islam, dan legitimasi internasional," tambah PLO, menyerukan Manama untuk "segera mundur dari langkah ini yang menyebabkan kerugian besar bagi hak nasional rakyat Palestina yang tidak dapat dicabut.."

Sebagai reaksi, Otoritas Palestina yang dikendalikan Fatah memanggil duta besarnya dari Bahrain pada hari Jumat untuk berkonsultasi, menurut Badan Anadolu Turki.

Hamas, yang mengontrol Jalur Gaza, menggambarkan perjanjian itu sebagai "kejahatan politik" dan "bencana kegagalan untuk membaca tren Zionis di wilayah tersebut."

Ini tampaknya mengacu pada rencana yang diusulkan untuk kenegaraan Palestina, yang diajukan oleh Trump awal tahun ini, yang ditolak semua faksi Palestina.[IT/r]
 
Comment