0
Monday 14 September 2020 - 10:13
Pembicaraan Damai Afghanistan:

Abdullah Peringatkan Negosiasi Gencatan Senjata Pemerintah Afghanistan-Taliban Akan Membutuhkan Waktu

Story Code : 886082
Afghanistan Government-Taliban Ceasefire Negotiations in Doha.jpg
Afghanistan Government-Taliban Ceasefire Negotiations in Doha.jpg
“Dalam satu atau dua hari, masalah ini tidak akan terselesaikan, tapi langkah pertama yang diinginkan masyarakat adalah pengurangan kekerasan. Perang panjang tidak hanya berakhir dalam beberapa hari,” kata Abdullah.

Pemerintah dan negosiator Taliban menyadari keinginan rakyat Afghanistan untuk mengurangi kekerasan di negara itu, kata ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional.

“Rakyat Afghanistan ingin kekerasan segera diakhiri, kami sedang membicarakannya dan kedua belah pihak akan membahasnya, sesuai agenda. Semangat tim kami cukup kuat untuk bergerak ke arah negosiasi,” kata Abdullah.

Baik pemerintah dan kelompok pemberontak telah menyatakan kesediaan untuk melanjutkan perundingan, kata Abdullah, seraya menambahkan bahwa kesempatan saat ini untuk mencapai perdamaian tidak boleh dilewatkan.

Pada konferensi pers yang sama, Masoom Stanekzai, mantan kepala Direktorat Keamanan Nasional yang memimpin tim negosiasi pemerintah, memuji semangat pembicaraan selama ini.

"Ada semangat positif dalam percakapan, suasananya sangat bagus sebelum masuk ke diskusi kontroversial. Jika kita maju dengan semangat ini, hasilnya akan bagus karena kedua belah pihak punya tanggung jawab untuk mengakhiri perang," kata Stanekzai.

Kepala negosiator pemerintah menambahkan bahwa tanggung jawab utama timnya pada pembicaraan itu adalah kepada rakyat Afghanistan.

AS dan Taliban menyepakati kesepakatan damai pada 29 Februari, dengan perjanjian ini dimaksudkan untuk membuka jalan bagi dimulainya segera pembicaraan intra-Afghanistan.

Namun, dialog ini ditunda beberapa kali karena pemerintah di Kabul dan kelompok pemberontak tidak setuju dengan proses pertukaran tahanan.[IT/r]
 
Comment