0
Tuesday 15 September 2020 - 01:09

Iran Menolak Rumor Tentang Balas Dendam Atas Pembunuhan jenderal

Story Code : 886258
Iran Menolak Rumor Tentang Balas Dendam Atas Pembunuhan jenderal

Teheran dengan tegas menepis desas-desus media Amerika tentang rencana Republik Islam untuk "melakukan plot pembunuhan" sebagai balas dendam atas pembunuhan Jenderal anti-teror, Qassem Soleimani.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh menyesalkan klaim yang tidak berdasar tersebut, dengan mengatakan, "Kami menyarankan Amerika mencegah trik-trik usang untuk membuat propaganda melawan Republik Islam Iran."

Memperhatikan bahwa "klaim tak berdasar semacam itu adalah bagian dari kampanye kontra-intelijen pemerintahan Trump terhadap Iran," katanya, "Ketergantungan rezim AS pada tuduhan anti-Iran dan terletak di ambang pemilihan presiden, dan pada saat yang sama, itu intimidasi ke Dewan Keamanan PBB untuk meningkatkan tekanan pada rakyat Iran, sudah bisa diprediksi. "

Khatibzadeh menekankan, "Klaim baru-baru ini, yang kemungkinan besar akan berlanjut di masa depan, pasti tidak akan efektif dan akan menambah daftar panjang kegagalan Washington terhadap Republik Islam Iran."

Dia menegaskan kembali "kepatuhan berkelanjutan pada prinsip dan kebiasaan diplomasi internasional, sebagai anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab."

Juru bicara itu mencatat bahwa, pada kenyataannya, Amerika Serikat dan rezim saat ini di Gedung Putih, yang telah melanggar banyak perjanjian dan norma yang diterima secara internasional dalam beberapa tahun terakhir.

“Pelanggaran tersebut termasuk merusak integritas teritorial negara lain, penarikan diri dari perjanjian internasional, dan puluhan plot pembunuhan dan intervensi militer dan spionase, termasuk pembunuhan pengecut terhadap Jenderal Soleimani,” tambah Khatibzadeh.

Dia menggarisbawahi bahwa Republik Islam Iran, seperti yang telah berulang kali nyatakan, "akan melanjutkan pengejaran pembunuhan terhadap Jenderal Soleimani di semua tingkat hukum internasional dan tidak akan memaafkan atau melupakan tindakan teroris ini."

Sebuah outlet media Amerika mengklaim Iran sedang mempertimbangkan kemungkinan melakukan plot pembunuhan sebagai balas dendam atas pembunuhan komandan anti-terornya, Letnan Jenderal Qassem Soleimani.(IT/TGM)

 
Comment