0
Thursday 17 September 2020 - 16:40
Kesepakatan Arab Teluk dan Zionis Israel:

Aktivis UEA dan Bahrain Menyoroti Kebencian Publik atas Kesepakatan dengan Israel

Story Code : 886796
Palestinians protest in Rafah in the southern Gaza Strip against Israeli normalization deals.jpg
Palestinians protest in Rafah in the southern Gaza Strip against Israeli normalization deals.jpg
Presiden AS Donald Trump memimpin penandatanganan perjanjian normalisasi antara Zionis Israel dan dua negara Arab Teluk Persia. Dalam upacara di Gedung Putih, Trump mengatakan "lima atau enam" negara lain hampir membuat kesepakatan serupa dengan Zionis Israel, tetapi tidak menyebutkan nama mereka.

Namun, orang-orang di Palestina dan negara Muslim lainnya menolak perjanjian damai dengan Zionis Israel, yang telah dijauhi karena pendudukannya selama puluhan tahun di wilayah Palestina.

Menurut kantor berita Turki Anadolu, 17 LSM di Bahrain, bersama dengan Federasi Umum Serikat Pekerja, menekankan bahwa kesepakatan normalisasi dengan Israel tidak akan membawa perdamaian.

"Semua bentuk normalisasi dengan entitas Zionis yang diprakarsai oleh beberapa negara tidak menghasilkan perdamaian atau memulihkan hak-hak rakyat Palestina yang dirampas," kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Kesepakatan itu "mendorong musuh (Israel) untuk melakukan lebih banyak kejahatan terhadap Palestina dan situs-situs suci Arab dan Muslim, yang utamanya adalah Yerusalem suci [al-Quds]," tambahnya.

Mereka juga menegaskan kembali komitmen mereka "kepada konstanta rakyat Bahrain tentang perjuangan Palestina yang adil dan ketentuan konstitusi yang mengkriminalisasi normalisasi dengan entitas Zionis."

“Apa yang dikenal sebagai perjanjian damai antara Bahrain dan Zionis di bawah naungan pemerintah AS telah menimbulkan kejutan yang luar biasa, kebencian dan penolakan populer yang meluas di kalangan rakyat Bahrain, kekuatan politik mereka, lembaga masyarakat sipil dan semua aktor dan kepribadian nasional,” simpul LSM.[IT/r]
 
Comment