0
Wednesday 23 September 2020 - 08:19

Berpidato di PBB, Xi Jinping Serukan Saling Menghormati dan Kerja Sama Antar Negara

Story Code : 887864
Presiden China (SCMP).
Presiden China (SCMP).
"Mentalitas Perang Dingin, garis ideologis, atau permainan zero-sum bukanlah solusi untuk masalah sebuah negara, apalagi jawaban untuk tantangan bersama umat manusia," kata Xi, yang berbicara melalui video dalam pertemuan memperingati ulang tahun ke-75 berdirinya PBB pada hari Senin.

"Unilateralisme adalah jalan buntu," katanya dilansir South China Morning Post.

Pidatonya - yang menyerukan saling menghormati dan kerja sama antar negara - muncul di tengah anjloknya hubungan AS-China terkait virus corona, perdagangan dan hak asasi manusia.

"Hubungan antar negara dan koordinasi kepentingan mereka harus hanya berdasarkan aturan dan institusi; mereka tidak boleh dikuasai oleh mereka yang mengacungkan tinju kuat pada orang lain," kata Xi.

Xi tidak menyebut nama AS, tetapi pernyataannya menggemakan komentar serupa baru-baru ini dari Beijing yang mengkritik kebijakan pemerintahan Trump terhadap China, yang oleh beberapa pejabat China digambarkan sebagai sangat mengarah pada perang dingin baru.

Secara khusus, pemerintahan Trump telah mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk menjauh dari perusahaan teknologi China yang menjual produk seperti jaringan 5G, dengan alasan bahwa Beijing dapat menggunakan teknologi tersebut untuk memata-matai warganya.

Presiden AS Donald Trump juga bimbang dalam beberapa hari terakhir tentang apakah akan melarang WeChat dan TikTok - bisa dibilang dua aplikasi ponsel paling sukses yang muncul dari China - karena kekhawatiran tentang akses pemerintah China ke data pengguna Amerika.

"Tidak ada negara yang memiliki hak untuk mendominasi urusan global, mengontrol nasib negara lain atau menyimpan keuntungan dalam pembangunan untuk dirinya sendiri," kata Xi.

Para ahli mengatakan bahwa mengingat kebijakan pemimpin China yang semakin garis keras baik di China maupun di seluruh dunia, retorika Xi di PBB tentang multilateralisme dan hukum internasional tidak mungkin mempengaruhi politisi Amerika yang sudah khawatir dengan tindakan Beijing.

Trump dijadwalkan untuk berbicara tetapi tidak muncul. Penjabat wakil permanen AS untuk PBB, Duta Besar Cherith Norman Chalet, melakukannya.

Xi dan Trump keduanya diharapkan untuk berpidato di pertemuan tahunan Majelis Umum PBB pada hari Selasa.[IT/SCMP/AR]
Comment