Islam Times - GeNose Ciptaan UGM: Bisa Deteksi Corona dalam 80 Detik

Islam Times - Jika selama ini swab tes dilakukan dengan mengambil sampel dari hidung dan tenggorokan dengan alat seperti kapas lidi khusus, kini test Covid-19 bisa lebih mudah. Universitas Gadjah Mada (UGM) baru saja menciptakan inovasi baru tes yang mendeteksi COVID-19 melalui hembusan napas hanya dalam 80 detik.

GeNose, nama alat tes COVID-19 besutan UGM yang baru diciptakan ini. Tanpa waktu lama, hasil tes bisa didapat hanya dalam hitungan dua menit.

"Kalau sebelumnya butuh waktu sekitar 3 menit, kemarin saat uji di BIN sudah bisa turun menjadi 80 detik sehingga lebih cepat lagi," kata anggota tim peneliti GeNose, Kuwat Triyono, di acara Public Expose GeNose: Teknologi Pengendus Covid-19 di Gedung BJ Habibie lantai 24, Jakarta seperti dilansir Detik.

Genose diklaim memiliki akurasi tinggi dengan harga lebih terjangkau dari polymerase chain reaction (PCR). Satu unit GeNose diperkirakan seharga Rp 40 juta dan dapat digunakan untuk 100 ribu pemeriksaan.

"Untuk saat ini kemampuan produksi optimum sekitar 50 ribu unit per bulannya," ungkapnya.

Menurut peneliti Genose, Dian Kesumapramudya Nurputra, alat COVID-19 ini mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi COVID-19, keluar bersama napas melalui hembusan napas ke dalam kantong khusus.

"Selanjutnya diidentifikasi melalui sensor-sensor yang kemudian datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence)," jelasnya.

GeNose telah menjalani uji coba pertama terhadap 600 sampel di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro Yogyakarta. Dalam uji coba, diperoleh tingkat akurasi 97 persen.

Saat ini, GeNose tengah melanjutkan uji coba ke tahap kedua. Menristek Bambang Brodjonegoro turut memuji pengembangan alat tes COVID-19 ini dan mendukung uji klinis tahap lanjut.

"Risetl/BRIN melalui Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 siap memberikan dukungan upaya finalisasi GeNose dalam bentuk dukungan uji klinis tahap 2," ujar Bambang.[IT/AR]