Hamas: Aksi Bersama dan Dialog Langkah Terbaik Menghadapi Israel

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada peringatan 20 tahun Pemberontakan al-Aqsa (al-Aqsa Intifada) pada hari Senin, Hamas menolak kesepakatan apa pun tentang normalisasi hubungan dengan Israel, setelah kesepakatan yang ditengahi oleh Washington dan ditandatangani antara Tel Aviv, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.

Gerakan perlawanan Palestina sekali lagi mengecam Liga Arab karena gagal menolak normalisasi, mencela organisasi tersebut karena melalaikan tanggung jawab dan menolak untuk mengecam normalisasi dengan Israel.

“Pemberontakan rakyat Palestina yang meletus pada 28/9/2000 merupakan bukti konklusif yang tidak dapat dipertanyakan. Rakyat Palestina kami tidak akan pernah berhenti menuntut dan memperjuangkan hak-hak mereka dan memerangi penjajah mereka terlepas dari kesulitan atau konspirasi," lanjut Hamas dalam pernyataannya.

Hamas mendesak warga Palestina untuk sering mengunjungi Masjid al-Aqsa dalam pembelaannya dan dengan tegas menghadapi pasukan dan pemukim Israel, apa pun yang terjadi.

Gerakan yang bermarkas di Gaza itu mengatakan tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk menyatukan semua faksi Palestina melawan Israel, terutama mengingat bahaya yang dihadapi Palestina melalui skema normalisasi serta "kesepakatan abad ini" yang diusulkan AS dan pengakuan atas Yerusalem al-Quds sebagai "ibu kota" Israel oleh beberapa negara.[IT/PressTV/AR]