0
Saturday 10 October 2020 - 23:38

Armenia, Azerbaijan Saling Menuduh Melakukan Serangan Baru Setelah Gencatan Senjata

Story Code : 891320
Armenia, Azerbaijan Saling Menuduh Melakukan Serangan Baru Setelah Gencatan Senjata

Armenia dan Azerbaijan saling menuduh atas serangan baru tepat setelah gencatan senjata mulai berlaku untuk mengakhiri pertempuran sengit selama hampir dua minggu di wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.

Kedua belah pihak sepakat untuk menerapkan gencatan senjata dari tengah hari pada hari Sabtu, setelah 11 jam pembicaraan di Moskow, tetapi hanya butuh beberapa menit setelah tenggat waktu bagi pasukan mereka untuk mengklaim serangan baru.

"Gencatan senjata diumumkan dari 12 jam 00 menit pada 10 Oktober atas dasar kemanusiaan," kata Lavrov pada Sabtu pagi setelah berjam-jam negosiasi yang ditengahi Moskow antara kedua belah pihak di ibu kota.

Tetapi juru bicara kementerian pertahanan Armenia Shushan Stepanyan mengatakan bahwa "dengan mengabaikan gencatan senjata kemanusiaan yang diumumkan sebelumnya", pasukan Azerbaijan melancarkan serangan di garis depan pada pukul 12:05 (08:05 GMT).

Kementerian pertahanan Azerbaijan mengatakan pasukan Armenia juga melakukan serangan di garis depan dan menembaki dua daerah berpenduduk. "Armenia terang-terangan melanggar rezim gencatan senjata," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Kedua belah pihak juga saling menuduh melakukan serangan sebelum batas waktu gencatan senjata.

Ombudsman Karabakh Artak Beglaryan mengatakan rudal telah ditembakkan ke kota utama di kawasan itu, Stepanakert, sementara Azerbaijan mengatakan setidaknya lima distrik berpenduduk berada di bawah serangan besar-besaran.

Gencatan senjata - yang dimediasi oleh Komite Internasional Palang Merah - memungkinkan kedua pihak yang bertikai yang terlibat dalam konflik di Karabakh untuk bertukar mayat dan tahanan.

Diplomat top Rusia juga mengatakan Armenia dan Azerbaijan telah sepakat untuk mulai mencari solusi yang langgeng atas sengketa wilayah atas wilayah Nagorno-Karabakh.

"Azerbaijan dan Armenia memulai perundingan substantif dengan tujuan mencapai penyelesaian damai secepat mungkin," kata Lavrov kepada wartawan, menambahkan bahwa pembicaraan itu akan dimediasi oleh perunding internasional Kelompok Minsk.

Menteri Luar Negeri Armenia Zohrab Mnatsakanyan dan mitranya dari Azeri, Jeyhun Bayramov, menolak berbicara dengan wartawan menyusul negosiasi yang menandai kontak diplomatik pertama antara Baku dan Yerevan sejak pertempuran di daerah kantong yang memisahkan diri itu meletus pada 27 September.(IT/TGM)
Comment