Islam Times - Al-Jaafari: Seruan Suriah untuk Menjadikan Timur Tengah Wilayah yang Bebas dari Senjata Pemusnah Massal

Al-Jaafari: Seruan Suriah untuk Menjadikan Timur Tengah Wilayah yang Bebas dari Senjata Pemusnah Massal

IslamTimes - Perwakilan tetap Suriah untuk PBB, Dr. Bashar al-Jaafari, mengatakan bahwa Suriah menyerukan kepada semua negara anggota untuk menjadikan Timur Tengah kawasan yang bebas dari senjata nuklir dan semua senjata pemusnah massal.

Al-Jaafari, selama pertemuan Komite Pertama di Majelis Umum terkait perlucutan senjata dan Perdamaian Internasional pada hari Jumat (16/10), menunjukkan perlunya memberikan tekanan pada entitas pendudukan Zionis Israel dan memaksanya untuk bergabung dengan perjanjian Perlucutan Senjata sebagai non- pihak nuklir dan untuk menundukkan semua kegiatan dan fasilitas nuklirnya ke pengawasan Badan Tenaga Atom Internasional.

"Gudang senjata biologi, kimia, dan nuklir entitas pendudukan Zionis Israel merupakan ancaman terbesar bagi Perdamaian dan keamanan di Timur Tengah dan telah terbentuk selama beberapa dekade dan masih menjadi tantangan berat bagi sistem pelucutan senjata dan non-proliferasi," al -Jaafari berkata.

Pada gilirannya, al-Jaafari menambahkan bahwa semua tahu bahwa Suriah adalah anggota dalam perjanjian non-proliferasi nuklir sejak 1968 dan telah menandatangani perjanjian larangan perjanjian biologis tahun 1972 dan juga menjadi anggota dalam konvensi senjata kimia sejak itu. 2013, Suriah juga menyambut baik konferensi pembentukan kawasan yang bebas dari senjata nuklir dan senjata pemusnah massal.

"Suriah juga mengajukan rancangan resolusi pada tahun 2003 untuk membuat Timur Tengah menjadi kawasan yang bebas dari semua senjata pemusnah massal, khususnya senjata nuklir, tetapi delegasi AS mengancam akan menggunakan hak veto pada saat itu," kata al-Jaafari.

Dia menekankan bahwa Suriah sangat mengutuk setiap penggunaan senjata pemusnah massal, termasuk senjata kimia oleh siapa pun dan dalam kondisi apa pun dan di setiap tempat atau waktu, dan Suriah tidak dan tidak akan menggunakan senjata kimia apa pun karena tidak memiliki mereka dan bergabung dengan konvensi senjata kimia pada tahun 2013.[IT/r]