Rouhani: Krisis Karabakh Harus Diselesaikan Melalui Dialog

Presiden Iran mengatakan krisis saat ini antara Republik Azerbaijan dan negara tetangga Armenia atas sengketa wilayah Nagorno-Karabakh harus diselesaikan melalui dialog, menekankan bahwa konflik militer tidak dapat membantu menyelesaikan masalah ini.

Hassan Rouhani membuat pernyataan dalam panggilan telepon Kamis dengan mitranya dari Turki, Recep Tayyip Erdogan, di mana pihak Iran menyoroti perlunya menjaga keamanan daerah perbatasan Iran yang dekat dengan wilayah Azeri dan Armenia.

"Posisi kami dalam masalah ini sangat jelas dan kami percaya bahwa perang bukanlah solusi dan krisis yang sedang berlangsung harus diselesaikan melalui dialog dan negosiasi," kata kepala eksekutif Iran.

Sebagai dua "negara regional yang kuat," kata Rouhani, Iran dan Turki dapat bergabung dan membantu, bekerja sama dengan Rusia, untuk memulihkan perdamaian dan keamanan di kawasan itu sehingga dapat menjadi saksi untuk pembentukan ketenangan di belakang penghormatan terhadap hukum internasional dan integritas teritorial negara-negara kawasan.

Nagorno-Karabakh secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi dihuni oleh orang Armenia dan dicari oleh para separatis Armenia.

Pada 27 September, separatis memicu baku tembak dengan menargetkan pasukan Azeri.

Sekitar 1.000 dilaporkan tewas dari kedua belah pihak selama kekerasan. Gejolak telah terbukti paling mematikan yang meletus di antara kedua belah pihak sejak 1992, ketika orang-orang Armenia menyerbu wilayah itu dengan dukungan Yerevan dan memaksa suku Azeri mundur.(IT/TGM)