0
Saturday 24 October 2020 - 22:52

Warga Sudan Yang 'Bijaksana' Tidak Akan Mengkhianati Perjuangan Palestina

Story Code : 893849
Warga Sudan Yang

Pembantu Khusus Ketua Parlemen Iran untuk Urusan Internasional telah bereaksi terhadap laporan normalisasi hubungan antara Sudan dan rezim Israel.

"Pihak berwenang di #Sudan telah menyatakan normalisasi hubungan dengan Rezim Zionis di bawah komando AS & sebagai imbalan untuk menerima $ 300 juta dari KSA," tweet Hossein Amir-Abdollahian pada hari Sabtu.

“Namun demikian, warga Sudan yang bijak tidak akan pernah mengkhianati perjuangan Al-Quds,” dia menyoroti ketika warga Sudan turun ke jalan untuk memprotes langkah pemerintah untuk menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv.

“#ISRAEL TIDAK AKAN MEMILIKI TEMPAT DI WILAYAH KAMI,” tambah Amir-Abdollahian.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada hari Jumat bahwa Khartoum dan Tel Aviv akan menormalisasi hubungan, membanggakan langkah tersebut sebagai 'kemenangan' lain untuk pemerintahannya menjelang Pemilu November. AS telah lama menekan Sudan atas normalisasi hubungan dan telah berjanji untuk menghapus Sudan dari daftar negara sponsor terorisme Amerika. Ini bukan pengakuan diplomatik penuh.

Sebagai bagian dari kesepakatan untuk keluar dari daftar hitam, Sudan telah setuju untuk membayar $ 335 juta sebagai kompensasi kepada para korban pemboman kedutaan AS tahun 1998 di Kenya dan Tanzania dan serangan tahun 2000 terhadap kapal perusak Cole.

Sudan takut dengan reaksi rakyatnya terhadap kesepakatan itu. Abdalla Hamdok, Perdana Menteri Sudan, menyambut baik keputusan Amerika untuk mencabut Sudan dari daftar terorisme, tetapi tidak menyebutkan langkah negaranya menuju Israel.

Kelompok-kelompok Palestina dengan keras mengutuk normalisasi ikatan baru itu sebagai tusukan di belakang dan pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina.(IT/TGM)
Comment