0
Sunday 25 October 2020 - 04:50
Prancis - Turki:

Prancis Menarik Duta Besarnya untuk Turki setelah Erdogan Mengklaim Macron Perlu 'Pemeriksaan Mental'

Story Code : 893886
Emmanuel Macron, French President.jpg
Emmanuel Macron, French President.jpg
Perkembangan tersebut mengikuti reaksi keras Presiden Turki Erdogan terhadap langkah-langkah baru yang diumumkan rekan Prancisnya sebagai tanggapan atas pemenggalan kepala seorang guru sekolah oleh seorang pengungsi Muslim karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya di pinggiran kota Paris.

"Komentar Presiden Erdogan tidak dapat diterima. Kemarahan dan penghinaan bukanlah metode," kata kantor Macron dalam sebuah pernyataan, menyusul pidato panas presiden Turki.

Seorang pejabat kepresidenan Prancis, yang tidak mengungkapkan namanya, menggambarkan omelan Erdogan dalam komentarnya kepada AFP sebagai "berlebihan dan tidak sopan", menambahkan bahwa Paris menuntut presiden Turki "mengubah arah kebijakannya karena berbahaya dalam segala hal".

Erdogan menyampaikan pernyataan berapi-api tentang Macron di kota Kayseri, Anatolia, Turki tengah pada hari Sabtu (24/10). Berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi, presiden Turki tersebut mengutuk mitranya dari Prancis karena perlakuan tidak adil terhadap Muslim, menekankan bahwa Macron membutuhkan perawatan mental.

"Apa yang bisa dikatakan tentang seorang kepala negara yang memperlakukan jutaan anggota dari kelompok agama yang berbeda seperti ini: pertama-tama, periksa mental," tegas Erdogan. "Apa masalah individu bernama Macron dengan Islam dan dengan Muslim?"[IT/r]
 
Comment