1
Monday 26 October 2020 - 11:03
Prencis dan Islamopobia:

Paris Mendesak Negara Muslim untuk Menghentikan Boikot Produk Prancis

Story Code : 894025
France says stop boycott calls.jpg
France says stop boycott calls.jpg
Seruan untuk memboikot produk Prancis di beberapa negara Muslim tidak berdasar dan harus dihentikan, Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan pada hari Minggu(25/10) setelah pernyataan Presiden Emmanuel Macron tentang Islam setelah pemenggalan seorang guru telah menimbulkan kemarahan di dunia Muslim.

"Seruan untuk boikot tidak berdasar dan harus segera dihentikan, seperti semua serangan terhadap negara kita yang dilakukan oleh minoritas radikal," tambah diplomat itu.

Seruan itu muncul setelah masalah terorisme Islam mendapatkan momentum baru di Prancis, dengan Presiden Emmanuel Macron mengutuk pembunuhan mengerikan guru sejarah Samuel Paty baru-baru ini di pinggiran kota Paris oleh seorang pria berusia 18 tahun keturunan Chechnya setelah Paty mendemonstrasikan beberapa kartun satir. Nabi Muslim Muhammad (sawa) kepada murid-muridnya selama pelajaran tentang kebebasan berbicara dan kebebasan hati nurani.

Tersangka lahir di Moskow, tetapi bertahun-tahun kemudian pindah ke Prancis dan diberi status pengungsi di sana. Dia ditembak mati oleh petugas polisi pada hari yang sama, dengan penyelidikan pembunuhan brutal sekarang berjalan lancar.

Presiden Macron segera mempertimbangkan untuk menjuluki insiden ganas itu sebagai "serangan teroris", menugaskan pemerintahnya untuk melakukan langkah-langkah untuk membasmi ancaman Islam, dan memperketat keamanan di sekolah, di antara langkah-langkah lainnya. Prancis tidak akan pernah meninggalkan karikatur dan selanjutnya akan membela kebebasan yang dipromosikan oleh guru yang terbunuh itu, kata Presiden Emmanuel Macron dalam upacara peringatan hari Rabu untuk korban.[IT/r]
 
Comment