0
Wednesday 28 October 2020 - 16:29

Muslim Harus Memutuskan Hubungan Dengan Paris Jika Prancis Tidak Meminta Maaf

Story Code : 894532
Muslim Harus Memutuskan Hubungan Dengan Paris Jika Prancis Tidak Meminta Maaf

Seorang anggota Dewan Kebijakan Kemanfaatan Iran berkata, "Jika pemerintah Prancis tidak meminta maaf atas penghinaannya, Republik Islam dan Muslim harus membatasi dan memutuskan hubungan dengan negara ini."

“Arogansi global tidak memiliki hubungan baik dengan Republik Islam Iran sejak kemenangan Revolusi Islam, karena negara-negara Barat selalu menentang Islam, terutama negara-negara yang memiliki lebih banyak ikatan dengan Zionis”, kata Ayatollah Mohsen Mojtahed Shabestari, saat berbicara dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Mehr.

“Dalam hal ini, Prancis memiliki hubungan yang paling dan terdalam dengan Zionis di antara negara-negara Eropa,” ujarnya dan menambahkan, “Negara-negara Barat terkadang mengungkapkan penentangan dan permusuhan mereka terhadap Islam, yang contoh terakhirnya adalah penghinaan dari majalah Prancis. Charlie Hebdo kepada Nabi Islam (SAW).

Menekankan bahwa akar masalah tersebut dapat ditelusuri ke anti-Islamisme dari Rezim Zionis, dia berkata, "Pemerintah Prancis memiliki hubungan yang luas dengan Rezim Zionis, yang memanfaatkan setiap kesempatan untuk melemahkan status Islam di tingkat internasional."

 "Jika pemerintah Prancis tidak meminta maaf, maka Republik Islam Iran harus membatasi hubungan diplomatiknya dengan pemerintah ini," katanya dan menambahkan, "Selanjutnya, baik Muslim dan Republik Islam Iran harus memutuskan hubungan ekonomi dengan Prancis."

Menurut Shabestari, jika Muslim berhenti bereaksi terhadap tindakan ofensif pemerintah Prancis, para anti-Islamis ini akan menemukan ruang untuk penghinaan lebih lanjut terhadap kesucian Muslim.(IT/TGM)
Comment