0
Sunday 1 November 2020 - 01:11

Macron Terpaksa Menarik Pernyataannya Setelah Protes Global

Story Code : 895239
Macron Terpaksa Menarik Pernyataannya Setelah Protes Global

Presiden Prancis secara implisit menarik pernyataan sebelumnya dan mencatat bahwa dia memahami bagaimana perasaan Muslim tentang penerbitan kartun ofensif Nabi Suci Islam.

Dalam sebuah wawancara dengan Aljazeera, Macron menyatakan bahwa beberapa individu mendistorsi Islam dan mencoba untuk membenarkan tindakan tersebut atas nama agama ini.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa kartun tersebut bukanlah proyek pemerintah, dan mereka berafiliasi dengan surat kabar independen.

Macron menambahkan bahwa dia tidak menyetujui kartun tersebut dan asumsi yang salah dalam hal ini telah menyebabkan reaksi baru-baru ini.

Presiden Prancis menggarisbawahi bahwa apa yang dilakukan atas nama Islam berbahaya bagi semua Muslim di seluruh dunia dan 80 persen korban terorisme adalah Muslim.

Ketegangan antara Prancis dan negara-negara Muslim berkembang setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Islam berada dalam "krisis".

Ketegangan meningkat sejak September ketika majalah Charlie Hebdo menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad pada malam persidangan terhadap 14 orang yang dituduh terlibat dalam serangan terhadap kantor penerbit pada tahun 2015 karena menerbitkan karikatur yang sama.

Ketegangan meningkat setelah guru bahasa Prancis Samuel Paty terbunuh pada 16 Oktober di dekat sekolahnya yang telah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya. Sejak kejahatan itu, pejabat Prancis dianggap mengaitkan pembunuhan itu dengan Islam.

Komentar tersebut telah menimbulkan kontroversi dan memicu gelombang kritik dari dunia Muslim terhadap pemimpin Prancis tersebut dan beberapa protes terjadi di beberapa negara terhadap presiden Prancis.(IT/TGM)
Comment