0
Tuesday 10 November 2020 - 11:00
China - AS:

China Tunda Pengiriman Selamat ke Biden

Story Code : 896899
Wang Wenbin - Foreign ministry spokesman.jpeg
Wang Wenbin - Foreign ministry spokesman.jpeg
Biden dari Partai Demokrat merebut cukup banyak negara bagian untuk memenangkan kursi kepresidenan, tetapi Presiden Donald Trump yang sedang menjabat belum menyerah dan mengajukan tantangan hukum terhadap hasil pemilihan 3 November.

"Kami memperhatikan bahwa Tuan Biden telah mengumumkan kemenangan pemilihan," juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin mengatakan pada jumpa pers harian.

"Kami memahami bahwa hasil pemilihan presiden AS akan ditentukan mengikuti hukum dan prosedur AS."

"Kami selalu percaya bahwa China dan Amerika Serikat harus meningkatkan komunikasi dan dialog, mengelola perbedaan atas dasar saling menghormati, memperluas kerja sama atas dasar saling menguntungkan dan mendorong perkembangan hubungan bilateral yang sehat dan stabil," kata Wang dalam pengarahan.

Pada 2016, Xi mengirim ucapan selamat kepada Trump pada 9 November, sehari setelah pemilihan.

Hubungan antara China dan Amerika Serikat berada pada titik terburuk dalam beberapa dekade karena perselisihan mulai dari teknologi dan perdagangan hingga Hong Kong dan virus korona, dan pemerintahan Trump telah mengeluarkan rentetan sanksi terhadap Beijing.

Sementara Biden diharapkan untuk mempertahankan sikap keras terhadap China - dia telah menyebut Presiden Xi Jinping sebagai "preman" dan berjanji akan memimpin kampanye untuk "menekan, mengisolasi dan menghukum China" - dia cenderung mengambil pendekatan yang lebih terukur dan multilateral, Kantor berita Reuters melaporkan.

Hu Xijin, editor Global Times, sebuah tabloid yang diterbitkan oleh People's Daily Partai Komunis yang berkuasa, mengatakan dalam sebuah tweet: "China belum memberi selamat kepada Biden atas kemenangannya secepat yang dilakukan negara-negara Barat."

“Saya pikir itu karena China perlu menjaga jarak yang lebih jauh dari pemilihan presiden AS untuk menghindari terlibat dalam kontroversi. Ini justru menunjukkan bahwa China menghormati AS secara keseluruhan, ”imbuhnya.[IT/r]
 
Comment