0
Wednesday 11 November 2020 - 23:49

Empat Orang Terluka Dalam Ledakan Bom Pada Peringatan Perang Dunia I Di Jeddah, Arab Saudi

Story Code : 897258
Empat Orang Terluka Dalam Ledakan Bom Pada Peringatan Perang Dunia I Di Jeddah, Arab Saudi

Sebanyak empat orang dilaporkan terluka setelah ledakan bom yang diklaim menghantam upacara peringatan Perang Dunia I yang dihadiri oleh diplomat Eropa di kota pelabuhan Arab Saudi di Jeddah.

Ledakan itu menghantam pemakaman non-Muslim, tempat upacara diadakan, pada hari Rabu.

Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan acara tersebut telah diikuti oleh "beberapa konsulat, termasuk dari Prancis."

Peringatan Gencatan Senjata "adalah target serangan IED (alat peledak improvisasi) pagi ini, yang melukai beberapa orang," tambah Kementerian.

Jalan menuju pemakaman di pusat kota Jeddah diblokir oleh polisi lalu lintas Saudi, kata seorang fotografer AFP.

Bulan lalu, seorang warga Saudi melukai seorang penjaga di Konsulat Prancis di Jeddah dengan pisau. Prancis, sendiri, juga telah menyaksikan serentetan serangan kekerasan serupa.

Pejabat Barat, outlet media, dan pengamat, sementara itu, bergegas untuk menyarankan bahwa mereka, yang telah melakukan serangan seperti itu, telah diberitahu oleh "keyakinan Islam" dan bertindak atas dasar kemarahan atas berbagai penghinaan Presiden Prancis Emanuel Macron terhadap Islam dan Nabi Muhammad (SAW) selama beberapa bulan terakhir.

Selama beberapa bulan terakhir, kepala negara Prancis telah menyerang sentimen hampir dua miliar Muslim di seluruh dunia dalam beberapa kesempatan.

Pada bulan September, dia membela "hak untuk menghujat" di Prancis setelah majalah Prancis Charlie Hebdo menerbitkan ulang kartun-kartun Nabi Muhammad yang menghujat. Pada tanggal 2 Oktober, dia mengklaim dalam pidatonya bahwa Islam "dalam krisis global" dan mengumumkan rencananya "untuk mereformasi Islam" untuk membuat keyakinan, apa yang dia sebut, lebih sejalan dengan nilai-nilai Prancis.

Belakangan, Macron mendukung seorang guru Prancis yang menampilkan kartun yang menghina Nabi di kelasnya. "dengan dalih "mempromosikan kebebasan berbicara."(IT/TGM)
Comment