Islam Times - Pemerintah Afghanistan, Taliban Mencapai Kesepakatan 'Awal' Untuk Pembicaraan Damai

Pemerintah Afghanistan, Taliban Mencapai Kesepakatan 'Awal' Untuk Pembicaraan Damai

IslamTimes- Juru bicara Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Sediq Sediqqi, mengutip pemimpin Afghanistan yang mengatakan bahwa perjanjian itu adalah "langkah maju untuk memulai negosiasi tentang masalah-masalah utama, termasuk gencatan senjata yang komprehensif sebagai tuntutan utama rakyat Afghanistan."

Pemerintah Afghanistan dan kelompok militan Taliban telah mencapai kesepakatan awal yang menetapkan aturan untuk pembicaraan lebih lanjut, perjanjian tertulis pertama antara kedua belah pihak sejak invasi pimpinan AS pada 2001.

"Prosedur termasuk pembukaan negosiasi telah diselesaikan dan mulai sekarang, negosiasi akan dimulai dalam agenda," kata Nader Nadery, anggota tim negosiasi pemerintah Afghanistan, kepada Reuters, Rabu.

Mohammad Naeem, juru bicara Taliban, juga mengonfirmasi berita itu di Twitter.

"Sebuah komite kerja bersama ditugaskan untuk menyiapkan draf topik untuk agenda (pembicaraan damai)," kata pernyataan bersama dari kedua belah pihak.

Juru bicara Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Sediq Sediqqi, mengutip pemimpin Afghanistan yang mengatakan bahwa perjanjian itu adalah "langkah maju untuk memulai negosiasi tentang masalah-masalah utama, termasuk gencatan senjata yang komprehensif sebagai tuntutan utama rakyat Afghanistan."

Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Afghanistan, Deborah Lyons, menyambut baik "perkembangan positif" di Twitter, dengan mengatakan bahwa "terobosan ini harus menjadi batu loncatan untuk mencapai perdamaian yang diinginkan oleh semua rakyat Afghanistan."

Perwakilan Khusus AS untuk Rekonsiliasi Afghanistan Zalmay Khalilzad tweeted bahwa kedua belah pihak telah menyetujui "perjanjian tiga halaman yang mengkodifikasi aturan dan prosedur untuk negosiasi mereka pada peta jalan politik dan gencatan senjata yang komprehensif."

"Kesepakatan ini menunjukkan bahwa para pihak yang bernegosiasi dapat menyetujui masalah-masalah sulit," kata Khalilzad.

Perwakilan dari pemerintah di Kabul dan mereka dari Taliban mengadakan putaran pertama dari negosiasi intra-Afghanistan yang sangat ditunggu-tunggu di ibukota Qatar, Doha pada 12 September. Pembicaraan tersebut juga dihadiri oleh politisi dari Afghanistan, organisasi internasional dan Amerika Serikat.(IT/TGM)