0
Friday 18 December 2020 - 10:21
Turki - AS:

Turki Tidak Akan Mengembalikan Kesepakatan S-400 dengan Rusia Meskipun Ada Sanksi AS

Story Code : 904465
S-400 Rusia.jpg
S-400 Rusia.jpg
Dalam wawancara dengan penyiar Turki Kanal 24 pada hari Kamis (17/12), Cavusoglu mengatakan Turki tidak akan mundur dari kesepakatannya untuk membeli sistem pertahanan udara Rusia dan bahwa sanksi Washington adalah serangan terhadap hak kedaulatan negara.
 
Diplomat Turki mengecam sanksi AS yang dijatuhkan di bawah undang-undang Countering America's Adversaries through Sanctions Act (CAATSA) sebagai "salah secara hukum dan politik," dan mengatakan bahwa sanksi itu tidak akan berdampak pada Ankara.
 
Undang-undang sanksi melarang pembelian peralatan militer dari dan transaksi senjata apa pun dengan Rusia.
 
"Ini tidak sejalan dengan hukum internasional, diplomasi, dan itu adalah keputusan yang salah secara politik dan hukum," kata Cavusoglu, seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat dapat menyelesaikan perselisihan dengan akal sehat jika telah bekerja sama dengan Turki dan NATO.
 
"Jika ada langkah mundur, itu akan terjadi sekarang," katanya, mengacu pada keputusan untuk membeli S-400.
 
"Tidak penting apakah sanksi itu lunak atau keras, sanksi itu sendiri salah." Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Senin mengecam sanksi AS sebagai "serangan bermusuhan" terhadap hak kedaulatan negaranya.
 
Pada akhir 2017, Ankara menandatangani kesepakatan $ 2,5 miliar dengan Moskow untuk membeli S-400, sistem pertahanan permukaan-ke-udara seluler buatan Rusia yang dirancang untuk menghancurkan pesawat, jelajah, dan rudal balistik sejauh 402 kilometer.
AS dan Turki telah lama berselisih tentang kesepakatan itu.
 
Washington pertama kali mencoba untuk menghentikan perjanjian dengan menangguhkan Turki dari program jet F-35 yang canggih, tetapi tidak berhasil.
 
Washington mengklaim aktivasi S-400 akan membahayakan pertahanan NATO dan dapat memberi Rusia akses ke intelijen tentang jet tempur F-35 Amerika dan peralatan militer lainnya.[IT/r]
 
Comment