0
Thursday 7 January 2021 - 10:55
Gejolak Politik AS:

Trump di DC Rally: 'Kami Tidak Akan Pernah Mengakui' Pemilihan

Story Code : 908628
US President Donald Trump -.jpg
US President Donald Trump -.jpg
"Kami tidak akan pernah menyerah, kami tidak akan pernah mengakui," kata Trump, berbicara di depan kerumunan pendukung di luar Gedung Putih pada hari Rabu (6/1).
 
Kongres diharapkan untuk secara resmi mengesahkan hasil pemilihan dalam mendukung Presiden terpilih Joe Biden pada hari Rabu (6/1), dengan formalitas datang lebih dari dua bulan setelah pemilihan 3 November, dan berminggu-minggu klaim oleh presiden petahana bahwa pemungutan suara itu dicurangi.
 
6 Januari adalah hari ketika dua kamar Kongres AS dijadwalkan mengadakan sesi bersama untuk mengesahkan hasil 3 November.
 
Pence, sebagai presiden Senat, akan menjadi orang yang memvalidasi kemenangan Joe Biden.
 
Beberapa Republikan diperkirakan akan menentang sertifikasi hasil, tetapi upaya mereka tidak diantisipasi untuk membuat perbedaan besar, menurut para analis.
 
Juga diyakini bahwa peran seremonial Pence dalam prosedur tersebut tidak akan memberinya kekuatan nyata untuk menghentikan Joe Biden dari dikukuhkan oleh Kongres sebagai Presiden terpilih hanya dua minggu sebelum pelantikannya pada 20 Januari.
 
Tetapi Trump tidak setuju: "Wakil Presiden memiliki kekuatan untuk menolak pemilih yang dipilih secara curang," tulis Presiden di Twitter pada hari Selasa (5/1).
 
Dia kemudian mendesak wakil presiden "untuk datang pada kita", mengklaim bahwa banyak negara ingin "menghilangkan kesalahan yang mereka buat dalam mensertifikasi nomor yang salah & bahkan penipuan dalam proses yang TIDAK disetujui oleh Badan Legislatif Negara (yang harus demikian)."
 
Menurut penasihat Gedung Putih, yang dikutip oleh Reuters, Pence tidak berencana untuk memblokir sertifikasi Kongres atas kemenangan Joe Biden.
 
Menurut New York Times, dia sendiri yang mengatakan kepada Presiden, tetapi laporan ini telah dianggap oleh Trump sebagai "berita palsu".
 
Kampanye Trump telah mengajukan sejumlah tuntutan hukum di seluruh negeri untuk menentang hasil pemilu yang menemukan Joe Biden sebagai pemenang presiden di negara-negara bagian penting di medan pertempuran. Tak satu pun dari upaya legislatifnya yang membuahkan hasil positif sejauh ini.[IT/r]

 
Comment