Islam Times - Laporan: FBI Selidiki jika Perusuh di US Capitol Disponsori Dari Luar Negeri

IslamTimes - Pada tanggal 6 Januari, protes massal terjadi di Washington saat sertifikasi pemungutan suara Electoral College diadakan.

Pendukung Trump dengan kasar menyerbu Capitol dan mengganggu sesi bersama Kongres, menyebabkan 5 kematian.

FBI sedang menyelidiki dugaan "jejak" asing dalam kerusuhan 6 Januari, NBC News melaporkan pada hari Sabtu (16/1), mengutip pejabat FBI.

Menurut sumber, biro tersebut mencoba memeriksa apakah para perusuh didanai oleh pemerintah, organisasi, atau individu asing.

Investigasi dimulai dengan memeriksa pembayaran asing $ 500.000 yang diungkapkan oleh perusahaan analitik blockchain Chainalysis pada hari Kamis (14/1).

Seorang programmer komputer Prancis dilaporkan mentransfer 28,15 bitcoin (sekitar $ 522.000) ke 22 alamat terpisah dalam satu transaksi.

Seperti yang dilaporkan NC, dia bunuh diri tak lama setelah transaksi.

Investigasi lebih lanjut mengungkapkan bahwa sebagian dari uang itu diduga milik "aktivis sayap kanan dan tokoh internet".

Nick Fuentes, seorang podcaster yang ikut dalam protes, tetapi tidak memasuki gedung Capitol, menerima proporsi uang terbesar, sekitar $ 250.000, klaim laporan Prancis.

Pada hari Jumat (15/1), FBI mengeluarkan buletin, menuduh bahwa partai-partai Rusia, Iran, dan China telah "mengambil kesempatan untuk memperkuat narasi demi kepentingan kebijakan mereka di tengah transisi presiden."

Saat ini FBI sedang mencari peserta dalam penyerbuan Capitol; ratusan orang telah dituntut. E

mpat komite dari DPR AS, termasuk Komite Intelijen, Komite Keamanan Dalam Negeri, Komite Kehakiman dan Komite Pengawasan dan Reformasi, telah meminta data dari penegak hukum dan badan intelijen untuk memeriksa apa yang mereka ketahui tentang ancaman kekerasan, apakah informasi itu diteruskan, dan apakah petugas keamanan berpartisipasi.

Pada 6 Januari, unjuk rasa pro-Trump menyebabkan penyerbuan gedung Capitol, yang mengakibatkan kematian empat pengunjuk rasa dan satu polisi.

Demokrat, anggota parlemen, dan media arus utama AS telah berulang kali menuduh Trump menghasut massa yang marah yang dimaksudkan untuk mengganggu sertifikasi suara Electoral College.

Pada hari Rabu, 232 Perwakilan, termasuk sepuluh Partai Republik dan seluruh blok Demokrat, memilih untuk mendakwa Trump untuk kedua kalinya.[IT/r]