Kepala Staf Israel Memperingatkan Kembalinya AS ke Kesepakatan Nuklir

“Jika kesepakatan nuklir 2015 tercapai, Iran pada akhirnya akan bisa mendapatkan bom nuklir, karena perjanjian tersebut tidak memasukkan batasan yang pada akhirnya dapat mencegahnya. Apa pun yang terlihat seperti perjanjian saat ini atau versi perbaikannya adalah buruk dan seharusnya tidak diizinkan," katanya saat berpidato di Institut Studi Keamanan Nasional (INSS) Universitas Tel Aviv, Selasa (26/1).
 
 
"Kembali ke perjanjian nuklir 2015, atau bahkan jika itu adalah kesepakatan serupa dengan beberapa perbaikan, itu buruk dan salah dari sudut pandang operasional dan strategis," tambahnya, seperti dikutip dari Reuters.
 
Jenderal tersebut merujuk pada peningkatan upaya Iran untuk memperkaya uranium setelah AS secara sepihak menarik diri dari JCPOA pada tahun 2018, mengklaim bahwa kegiatan tersebut dapat membantu Republik Islam akhirnya mendapatkan senjata nuklir.
 
“Berdasarkan analisis fundamental ini, saya telah menginstruksikan Pasukan Pertahanan Israel untuk menyiapkan sejumlah rencana operasional, selain yang sudah ada. Itu akan tergantung pada kepemimpinan politik, tentu saja, untuk memutuskan implementasinya, tetapi rencana ini harus di atas meja ”, Kohavi menunjukkan, yang tampaknya mengacu pada Iran.
 
Republik Islam telah berulang kali menggarisbawahi bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.[IT/r]