Israel Ancam Akan Hancurkan Lebanon Jika Terjadi Perang Dengan Gerakan Perlawanan

Khawatir akan ancaman pembalasan Hizbullah, rezim Israel menuduh bahwa mereka mungkin menargetkan gerakan perlawanan Lebanon dan membuat negara tersebut merasakan dampak dari tindakan agresi tersebut.

Menteri Urusan Militer Israel Benny Gantz membuat pernyataan pada hari Kamis, mengomentari analisis militer Israel bahwa gerakan tersebut dapat memulai "hari-hari pertempuran" pada rezim, surat kabar Israel The Jerusalem Post melaporkan. Analisis tersebut juga memperingatkan bahwa kelompok tersebut sedang menjalankan idenya tentang "persamaan" yang terdiri dalam upaya untuk membalas agresi Tel Aviv.

"Menghadapi jenis ancaman itu," militer Israel bersiap untuk menggunakan kekuatan apa pun yang diperlukan, tegas Gantz, "Hizbullah akan menerima pukulan serius, dan Lebanon akan merasakannya."

Dia juga mengakui bahwa pertempuran selama itu "akan sulit bagi front rumah Israel".

Juli lalu, serangan udara Israel menyebabkan pembunuhan seorang anggota Hizbullah, bernama Ali Kamel Mohsen Jawad, di Suriah.

Gerakan yang menikmati kehadiran penting di seluruh bidang politik dan militer Lebanon telah berjanji untuk membalas pembunuhan tersebut.

Dalam dua pidato setelah pembunuhan itu, Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengungkapkan kemajuan signifikan terkait kemampuan kelompok tersebut.

Dia pertama kali mengumumkan bahwa gerakan tersebut telah berhasil mendapatkan kecakapan untuk menghadapi drone yang mengganggu Israel. Sejak saat itu, Hizbullah telah menjatuhkan banyak kendaraan udara, sementara UAV milik kelompok itu sendiri telah dua kali merekam video rinci instalasi militer Israel di seluruh wilayah pendudukan.(IT/TGM)