0
Friday 19 February 2021 - 11:45
Zionis Israel, Rusia dan Gejolak Suriah:

Netanyahu Terima Kasih pada Putin karena Membantu Memulangkan Warga Israel dari Suriah

Story Code : 917094
Benjamin Netanyahu and Vladimir Putin.jpg
Benjamin Netanyahu and Vladimir Putin.jpg
“Beberapa hari lalu, seorang wanita muda Israel melintasi perbatasan Suriah. Saya melakukan dua percakapan dengan teman saya, Presiden Rusia Vladimir Putin. Saya telah memintanya untuk membantu mengembalikannya, dan dia bertindak. Saya ingin berterima kasih padanya karena sekali lagi mendukung kami mengembalikan warga kami ke Zionis Israel,” kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi yang diposting di jejaring sosial pada Kamis (18/2) malam.
 
Warga negara Zionis Israel dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan yang dimediasi Rusia, di mana Israel membebaskan tiga warga Suriah. "Zionis Israel selalu melakukan dan akan selalu melakukan segala kemungkinan untuk memulangkan warga kami," tambah Netanyahu.
 
Kantor berita Suriah SANA melaporkan sebelumnya bahwa negara itu mengadakan negosiasi dengan Zionis Israel tentang kesepakatan pertukaran tahanan yang ditengahi Rusia: "operasi sedang berlangsung untuk membebaskan warga Suriah dari Golan Suriah yang diduduki dari penjara pendudukan Zionis Israel ... Proses pertukaran terjadi melalui mediasi Rusia untuk membebaskan warga Suriah, Nihal al-Maqt dan Dhiyab Qahmuz ... dalam pertukaran, di mana seorang wanita muda Zionis Israel akan dibebaskan."
 
Pada April 2019, Rusia, yang memainkan peran kunci dalam menyelesaikan krisis yang mengakar di Suriah selama bertahun-tahun, menengahi operasi pertukaran tahanan lain antara kedua negara, di mana jenazah Zachary Baumel, seorang tentara Angkatan Pertahanan Zionis Israel yang terbunuh dalam pertempuran Sultan Yacoub tahun 1982, dikembalikan dengan imbalan pembebasan tahanan.
 
Menurut laporan media, Qahmuz, seorang penduduk desa Arab Israel di perbatasan Lebanon, menerima hukuman 14 tahun pada tahun 2018 karena menyelundupkan bahan peledak dari Hizbullah Lebanon ke Zionis Israel dan merencanakan serangan teroris di sana.
 
Dia juga didenda lebih dari $ 34.000. Al-Maqt, seorang penduduk Suriah di Dataran Tinggi Golan utara, dilaporkan berasal dari keluarga tahanan, dengan semuanya menentang kekuasaan Zionis Israel atas daerah tersebut.
 
Dia didakwa oleh pengadilan Israel pada tahun 2017 karena penghasutan.
Identitas wanita Israel yang dibebaskan masih belum diketahui.
 
Wilayah Dataran Tinggi Golan dianeksasi oleh Israel pada tahun 1981, tetapi ini tidak diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
 
Dataran Tinggi Golan secara luas dipandang sebagai wilayah strategis yang sangat penting, terutama karena menawarkan pandangan yang jelas tentang Suriah dan Zionis Israel.[IT/r]
 
Comment