Islam Times - Benny Gantz: Kesepakatan Iran Harus Termasuk Nuklir dan ‘Pengawasan', Aktivitas Tehran di Wilayah

Benny Gantz: Kesepakatan Iran Harus Termasuk Nuklir dan ‘Pengawasan', Aktivitas Tehran di Wilayah

IslamTimes - Israel adalah lawan sengit untuk kemungkinan rekonstruksi Rencana Komprehensif Aksi Bersama (JCPOA) 2015 Iran, yang dianggapnya tidak cukup ketat, dan dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengambil bagian dalam proses negosiasi, mengajukan tuntutannya sendiri, terutama terkait dengan program rudal balistik Iran dan dugaan dukungan untuk Hizbullah.

Menteri Pertahanan Zionis Israel Benny Gantz mengatakan pada hari Rabu (24/2), yang dikutip oleh The Jerusalem Post, bahwa perjanjian apa pun yang dapat dicapai Iran dengan pihak-pihak potensial lainnya dalam kesepakatan itu harus "salah satu yang mengakhiri proyek nuklirnya, memungkinkan pengawasan dan inspeksi jangka panjang yang efektif, dan menghentikan kubu Iran di Suriah, Yaman dan Irak ”.

Menurut dia, Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF) sekarang sedang mempersiapkan beberapa skenario, termasuk di mana Zionis Israel akan perlu "untuk mencegah Iran mendapatkan senjata nuklir".

Merujuk pada langkah Iran baru-baru ini untuk mengembangkan kemampuan nuklirnya, menteri tersebut menyatakan bahwa kekuatan dunia harus menyatukan upaya mereka karena Iran adalah "masalah global dan regional" yang mengancam Zionis Israel.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi mencatat bahwa Zionis Israel menganggap langkah-langkah ini "sebagai ancaman yang tidak dapat dibiarkan tanpa tanggapan".

Terlepas dari banyaknya klaim Iran bahwa mereka tidak berusaha mengembangkan senjata nuklir dan siap untuk masuk kembali ke dalam komitmen di bawah JCPOA jika AS kembali ke kesepakatan, Ashkenazi menyatakan bahwa tanpa kendali apa pun, Iran "akan terus bertindak dalam gelap untuk mempromosikan rencana nuklirnya ”.

"Kami tidak akan pernah mengizinkan Iran memiliki kemampuan untuk memiliki senjata nuklir," katanya.

Israel telah berulang kali menentang format kesepakatan nuklir saat ini, menuduh bahwa hal itu dapat membantu Tehran "membuka jalan Iran menuju persenjataan nuklir" dan mendesak penandatangan lainnya untuk menuntut kesepakatan yang lebih ketat.[IT/r]