0
Friday 5 March 2021 - 01:32

Kepala Hak Asasi PBB Minta Militer Myanmar Untuk 'Berhenti Membunuh' Demonstran

Story Code : 919703
Kepala Hak Asasi PBB Minta Militer Myanmar Untuk

Kepala Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa telah meminta para jenderal yang berkuasa di Myanmar untuk menghentikan "tindakan keras kejam mereka terhadap pengunjuk rasa damai" dan meminta mereka untuk membebaskan orang-orang yang ditahan secara sewenang-wenang selama kerusuhan yang sedang berlangsung terhadap kudeta militer baru-baru ini di negara Asia Tenggara itu.

Michelle Bachelet, dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, mengecam penggunaan timah panas terhadap pengunjuk rasa damai selama demonstrasi besar-besaran selama beberapa minggu terakhir.

"Militer Myanmar harus berhenti membunuh dan memenjarakan pengunjuk rasa," kata Bachelet, menambahkan, "Sangat menjijikkan bahwa pasukan keamanan menembakkan peluru tajam (Timah Panas) terhadap pengunjuk rasa damai di seluruh negeri."

Bachelet "juga terkejut dengan serangan yang didokumentasikan terhadap staf medis darurat dan ambulans yang berusaha memberikan perawatan kepada mereka yang terluka".

Kantor hak asasi PBB sebelumnya mengatakan telah menguatkan informasi bahwa setidaknya 54 orang telah dibunuh oleh petugas polisi dan militer sejak 1 Februari.

"Jumlah korban tewas sebenarnya, bisa jauh lebih tinggi karena ini adalah angka yang dapat diverifikasi oleh kantor," tambahnya.

Pembunuhan telah meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir. Kantor hak asasi telah memverifikasi 30 dari 38 kematian yang dilaporkan oleh entitas PBB lainnya pada hari Rabu saja.

Sejak kudeta, lebih dari 1.700 orang juga telah "ditangkap dan ditahan secara sewenang-wenang sehubungan dengan partisipasi mereka dalam protes atau keterlibatan dalam aktivitas politik", bunyi pernyataan itu.(IT/TGM)
Comment