0
Sunday 14 March 2021 - 16:37
AS, Zionis Israel dan Gejolak Suriah:

Analis: AS dan Israel Melarang Kapal Kargo dan Tanker Minyak Memasuki Suriah

Story Code : 921470
Russian vessel RoRo SPARTA II is seen sailing through the Bosphorus en route to the port city of Tartous, Syria.jpg
Russian vessel RoRo SPARTA II is seen sailing through the Bosphorus en route to the port city of Tartous, Syria.jpg
Saleh Abu Izzah, seorang ahli senior urusan Asia Barat, mengatakan kepada Press TV bahwa AS menggunakan blokade ekonomi untuk mencapai apa yang gagal dicapai di medan perang perang skala penuh.
 
Dia mengatakan AS telah memulai serangan regulernya terhadap Suriah sejak 2011, dan kemudian, bersama dengan sekutunya, memberlakukan blokade yang kejam dan mengerikan terhadap pemerintah, sistem pemerintahan, dan rakyat Suriah dengan mengeluarkan Undang-Undang Caesar pada tahun 2020.
 
Abu Izzah menyebut pengepungan sebagai mekanisme yang digunakan oleh Washington, Riyadh, dan Tel Aviv untuk merusak Proses Perdamaian Astana, sebuah inisiatif yang diluncurkan oleh Iran, Rusia, dan Turki untuk menemukan penyelesaian politik terhadap krisis Suriah.
 
Kapal kontainer Iran rusak ringan dalam serangan teror di ... "Iran, Rusia, China dan gerakan perlawanan berdiri di samping pemerintah Suriah dalam perangnya melawan terorisme, tetapi AS, Israel, Arab Saudi, Qatar, Turki, dan negara-negara Eropa berbaris melawan pemerintah Suriah dengan mendukung terorisme bersenjata," tambahnya. .
 
Dalam komentar pada hari Kamis (11/3), pejabat Suriah dan Rusia mengatakan Amerika Serikat terus menghambat pemulihan stabilitas di negara itu melalui pengenaan sanksi ekonomi, dengan alasan Washington menggunakan berbagai metode tekanan ekonomi dan politik pada badan dan organisasi internasional untuk menutup mata. mengawasi dampak dari larangan tersebut.
 
“AS dan sekutunya terus, dengan segala cara, merusak stabilitas di Suriah. Semua klaim AS tentang kesediaan untuk memberikan bantuan kepada negara Suriah adalah salah. Sanksi yang melanggar hukum ini benar-benar mencekik ekonomi Suriah," kata Komite Koordinasi Bersama Rusia dan Suriah untuk Pemulangan Pengungsi Suriah dalam sebuah pernyataan bersama.[IT/r]
 
Comment