Islam Times - Turki Menegaskan Kontrol Atas Perairan Tempat Melintas Kabel Listrik Israel-UE

IslamTimes - Perselisihan mengenai hak atas perairan kompleks Mediterania Timur telah membantu mendorong perselisihan antara Turki dan beberapa mitra regional dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Yunani, sesama sekutu NATO dengan siapa Turki mengadakan latihan militer yang bersaing di perairan yang disengketakan tahun lalu.

Menanggapi kesepakatan oleh beberapa negara lain untuk memasang kabel listrik bawah laut melintasi Mediterania Timur, Turki mengatakan izinnya harus diminta agar kabel tersebut melewati perairan yang diklaim dikendalikannya Minggu lalu, Israel, Turki, dan Siprus menandatangani perjanjian yang meletakkan dasar untuk kabel listrik bawah laut terpanjang di dunia.

EuroAsia Interconnector 2.000 megawatt, sepanjang 932 mil akan menghubungkan jaringan listrik tiga negara dan sebagian besar dibiayai oleh Uni Eropa.

Namun, pada peta yang menunjukkan rute yang diusulkan, kabel tersebut akan melewati perairan Yunani yang telah disengketakan kepemilikannya oleh Turki.

Kabel itu akan melewati 193 mil dari pantai Palestina (yang diduduki Zionis Israel) ke pantai selatan Siprus, kemudian 559 mil di sepanjang landas kontinen di lepas pantai Turki sampai sampai ke pulau Kreta Yunani, lalu 193 mil lagi ke Ithaca, menurut Al-Monitor.

Sebagai tanggapan, pemerintah Turki secara resmi memprotes perjanjian tersebut dan mengatakan setiap kekuatan harus meminta izin Ankara bahkan sebelum melakukan studi kelayakan, Associated Press melaporkan.

Tahun lalu, Ankara mengirim kapal perang untuk mengawal kapal survei ke perairan yang disengketakan antara Siprus dan Kreta, tempat minyak dan gas alam ditemukan.
Yunani dan Siprus juga mengklaim sebagian dari perairan itu.[IT/r]