0
Sunday 18 April 2021 - 01:50

Iran Dengan Tegas Menolak Pernyataan Ukraina Tentang Kecelakaan Pesawat

Story Code : 927813
Iran Dengan Tegas Menolak Pernyataan Ukraina Tentang Kecelakaan Pesawat

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh dengan keras menolak komentar Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Ukraina bahwa insiden pesawat Ukraina itu disengaja.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Jumat malam dengan keras menolak pernyataan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Ukraina tentang kesengajaan kecelakaan pesawat Ukraina dalam wawancara dengan media Kanada.

Dia menyesalkan bahwa beberapa pejabat Ukraina terus membuat pernyataan yang tidak jelas dan politis terlepas dari semua penjelasan dan laporan ahli, selain membuat asumsi subjektif dan khusus mereka sendiri dalam hype media.

"Tampaknya prioritas otoritas Ukraina tidak menemukan solusi untuk insiden tragis ini dalam kerangka fakta objektif dan ahli dan mengurangi rasa sakit keluarga korban, tetapi menghubungkan masalah internal atau hubungan luar negeri mereka dengan negara lain dengan yang menyakitkan ini. insiden dan penyalahgunaannya secara politik, "kata Khatibzadeh, menambahkan bahwa jelas betapa pelanggaran politik semacam itu tidak dapat diterima.

"Iran menegaskan kembali kesiapannya untuk bernegosiasi dengan semua pihak dalam kerangka hukum internasional dan menyarankan semua pihak untuk tidak menyimpang dari kerangka logika dan hukum dalam pernyataannya," tambahnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Keivan Khosravi juga membantah tuduhan tersebut. "Republik Islam Iran secara eksplisit menyatakan bahwa kecelakaan pesawat Ukraina itu tidak disengaja dan disebabkan oleh kesalahan manusia (HUMAN ERROR)."

Penerbangan Teheran-Kyiv secara tidak sengaja ditembak jatuh oleh unit pertahanan udara tak lama setelah lepas landas dari Teheran pada 8 Januari, menewaskan 176 penumpang dan awak di dalamnya. Di antara korban penerbangan PS752, banyak yang merupakan warga Iran-Kanada, namun ada juga korban dari Swedia, Inggris, Afghanistan, dan Ukraina.

Insiden itu terjadi ketika pertahanan udara Iran berada pada tingkat kewaspadaan tertinggi setelah serangan rudal negara itu terhadap pangkalan AS di Irak, yang terjadi sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan senior Iran oleh Washington, Letnan Jenderal Qasem Soleimani. Operator Iran dilaporkan telah salah mengira pesawat jet Boeing sebagai rudal jelajah.(IT/TGM)
Comment